Jembatan Pandansimo yang menghubungkan wilayah Bantul dan Kulonprogo bakal segera dibuka penuh untuk lalu lintas umum setelah sepekan menjalani masa uji coba. - Istimewa.
Harianjogja.com, BANTUL—Jembatan Pandansimo yang menghubungkan wilayah Bantul dan Kulonprogo bakal segera dibuka penuh untuk lalu lintas umum setelah sepekan menjalani masa uji coba. Kebijakan ini disepakati dalam evaluasi yang dilakukan sejumlah pemangku kepentingan terhadap jembatan terpanjang di DIY itu pada akhir pekan ini.
Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional (Satker PJN) DIY, Tisara Sita menjelaskan pembukaan penuh jembatan akan dilakukan mulai Jumat, 10 Oktober 2025 mendatang. Sebelum itu pihaknya akan melakukan penutupan total sementara pada 6–9 Oktober guna pembersihan serta pengecekan teknis lainnya.
“Uji coba pembukaan masih berlangsung hingga Minggu, 5 Oktober 2025 pukul 18.00 WIB. Setelah itu jembatan akan ditutup sementara mulai Senin hingga Kamis depan untuk pembersihan dan pengecekan seluruh sarana prasarana. Jika semua berjalan sesuai rencana, pada Jumat 10 Oktober, jembatan akan dibuka penuh,” kata Tisara, Minggu (5/10/2025).
Menurutnya, evaluasi selama masa uji coba menunjukkan bahwa secara struktural jembatan dalam kondisi baik dan mampu menampung arus kendaraan dari dua arah. Namun, terdapat beberapa catatan teknis dan administratif yang perlu segera ditindaklanjuti.
“Pertama, perlu dilakukan pembersihan rumput yang menutupi lampu taman di sepanjang pot tanaman agar penerangan maksimal. Kedua, perlu dipasang alat pembatas kecepatan di jalan-jalan akses minor menuju jembatan agar kecepatan kendaraan bisa dikendalikan. Ini akan menjadi kewenangan masing-masing kabupaten,” ucapnya.
Selain itu, Tisara menyebut pemerintah Kalurahan Banaran, Galur, Kulonprogo akan membentuk paguyuban pedagang untuk menata ulang aktivitas ekonomi warga di sekitar jembatan agar tidak mengganggu bahu jalan. Pihaknya juga menegaskan pentingnya pengawasan dengan mengoperasionalkan sistem CCTV online serta memasang spanduk larangan berhenti dan berjualan di atas jembatan maupun di kawasan sekitarnya.
“Tujuannya agar area jembatan benar-benar steril dari aktivitas yang berpotensi menimbulkan kemacetan dan gangguan keselamatan,” ungkapnya.
Kasubdit Keamanan dan Keselamatan (Kamsel) Ditlantas Polda DIY, AKBP Widya Mustikaningrum mengatakan, uji coba pembukaan sejak 29 September hingga 4 Oktober 2025 berjalan cukup baik dan tidak ditemukan gangguan lalu lintas yang signifikan.
“Selama uji coba, jam operasional memang masih terbatas antara pukul 09.00 WIB sampai 12.00 WIB untuk memantau pola pergerakan kendaraan dari arah barat ke timur. Hasilnya cukup positif,” ujar Widya.
Ia menambahkan, penutupan sementara pada 6–9 Oktober dilakukan untuk memastikan seluruh komponen infrastruktur berfungsi optimal, termasuk marka, penerangan, dan rambu lalu lintas. “Harapannya, mulai Jumat 10 Oktober nanti jembatan sudah bisa beroperasi penuh 24 jam,” ujarnya.
Polda DIY juga mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin dalam berkendara dan mematuhi aturan lalu lintas selama melintasi jembatan yang menjadi salah satu infrastruktur strategis di selatan Jogja itu. “Pesan kami sederhana patuhi aturan, jangan berhenti atau berfoto di atas jembatan. Mari kita jaga bersama kelancaran dan keselamatan lalu lintas di Jembatan Pandansimo,” kata Widya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News