JKN di Magelang Menyasar Lansia Sebagai Penerima Bantuan Iuran

4 hours ago 1

JKN di Magelang Menyasar Lansia Sebagai Penerima Bantuan Iuran Sutimah, seorang ibu rumah tangga berusia 68 tahun asal Dusun Lebak Kidul, Desa Lebak, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. - Istimewa.

Harianjogja.com, MAGELANG—Akses terhadap layanan kesehatan yang terjangkau dan ramah merupakan kebutuhan penting bagi warga lansia. Hal ini dirasakan betul oleh Sutimah, seorang ibu rumah tangga berusia 68 tahun asal Dusun Lebak Kidul, Desa Lebak, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.

Di usianya yang tak lagi muda, ia merasa sangat bersyukur telah menjadi peserta aktif Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI).

Dalam kesehariannya, Sutimah dan sang suami hanya mengandalkan hasil dari kebun kecil yang mereka kelola sendiri. Penghasilan yang tidak tetap membuat mereka tidak memiliki ruang lebih untuk menyiapkan dana khusus kesehatan. Ketika kabar datang dari kelurahan bahwa mereka termasuk penerima bantuan iuran dari pemerintah, rasa syukur tak bisa disembunyikan.

BACA JUGA: Tukang Bangunan Meninggal Tersetrum Aliran Listrik di Colomadu

"Alhamdulillah, saya dan suami didaftarkan sebagai peserta JKN PBI oleh kelurahan. Kami memang tidak bekerja, jadi sangat terbantu dengan program ini," ungkap Sutimah saat ditemui di kediamannya yang sederhana, Senin (4/8/2025).

Pengalaman pertama menggunakan kartu JKN pun menjadi momen yang ia kenang dengan baik. Ia mendatangi Puskesmas setempat karena mengeluh nyeri sendi dan sakit kepala yang sering kambuh. Awalnya, muncul keraguan di benaknya, khawatir karena dirinya termasuk peserta yang tidak membayar iuran secara langsung.

“Saya sempat khawatir, mungkin karena merasa kami tidak membayar langsung iuran setiap bulannya. Tapi ternyata pelayanan di Puskesmas sangat baik. Dokternya ramah, perawatnya sopan, dan tidak membedakan kami dari pasien lain,” jelasnya.

Layanan yang ia terima melebihi harapan. Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh, obat-obatan disiapkan tanpa biaya tambahan, dan prosesnya berjalan lancar. Sutimah mengaku tidak pernah merasa dipersulit selama berobat, bahkan mendapatkan penjelasan yang mudah dipahami dari petugas medis.

“Kalau ada obat yang dibutuhkan, semuanya langsung diberikan di Puskesmas, tidak ada biaya tambahan. Itu membuat saya merasa sangat dihargai sebagai pasien,” tambahnya dengan mata berbinar.

Seiring waktu, Sutimah menjadi lebih percaya diri untuk memanfaatkan JKN ketika ia atau suaminya merasa kurang sehat. Rasa takut akan biaya rumah sakit yang selama ini menjadi bayangan warga desa, perlahan sirna setelah ia merasakan langsung manfaat program ini. Kini, Sutimah tidak lagi ragu mendatangi fasilitas kesehatan karena tahu bahwa dirinya dan keluarganya terlindungi oleh BPJS Kesehatan.

“Saya sekarang merasa tenang. Kalau sakit, saya tahu harus ke mana. Tidak bingung soal biaya, tidak perlu pinjam ke tetangga,” katanya.

Lebih jauh, Sutimah mengaku bahwa di masa lalu, tak pernah terpikir sedikit pun bahwa ia dan keluarganya bisa punya jaminan kesehatan.

Informasi tentang pentingnya jaminan kesehatan pun baru ia pahami setelah program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan hadir di desanya. Ia menganggap bahwa pendekatan pemerintah melalui perangkat desa sangat membantu membuka wawasan warga di daerah pelosok.

BACA JUGA: PSS Sleman Lakukan Evaluasi Seusai Uji Coba Lawan PSBS Biak

“Dulu kami hanya tahu kalau berobat harus bayar. Sekarang, kami bisa ke dokter tanpa takut. Ini seperti membuka jalan yang dulu tertutup,” ujarnya.

Sutimah berharap program JKN terus diperkuat dan diperluas, terutama bagi warga desa dan lansia yang benar-benar membutuhkan. Menurutnya, akses terhadap layanan kesehatan harus bisa dirasakan merata oleh seluruh warga tanpa terkecuali.

“Saya berharap semua warga bisa merasakan betul manfaat JKN seperti saya dan keluarga. Program JKN ini sangat membantu, apalagi untuk orang-orang tua yang sudah tidak bisa bekerja lagi,” tutupnya.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Magelang Maya Susanti menyebutkan bahwa program JKN sebagai wujud nyata kehadiran negara dalam memenuhi hak dasar kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa pengecualian. Program ini bertujuan untuk memastikan setiap penduduk mendapatkan akses kesehatan yang layak.

“Program JKN dihadirkan untuk memberikan kemudahan, kecepatan, dan kesetaraan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di seluruh penjuru Nusantara,” tandas Maya.

Selain itu, program JKN hadir untuk mencegah terjadinya beban finansial akibat biaya pengobatan yang mahal, terutama bagi mereka masyarakat prasejahtera. “Progra

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|