Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menghentikan operasional KA Argo Parahyangan. KA Argo Parahyangan akan melayani penumpang terakhir pada 31 Januari 2025. Sebagai gantinya, KAI telah menyiapkan KA Parahyangan dengan layanan 2 kelas yaitu Eksekutif dan Ekonomi yang akan mulai beroperasi 1 Februari 2025.
Berbeda nasib dengan KA Argo Parahyangan, PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) akan menambah 14 jadwal perjalanan Kereta Cepat Whoosh menjadi 62 perjalanan per hari. Baik Kereta Cepat Whoosh maupun KA Argo Parahyangan sama-sama melayani penumpang dari Jakarta menuju Bandung.
KA Argo Parahyangan melayani penumpang dari Stasiun Gambir menuju Bandung Kota dengan waktu tempuh rata-rata 3 jam. Kereta legendaris tersebut berhenti di 3 stasiun yaitu Purwakarta, Cimahi, dan berakhir di Bandung. Adapun harga tiket dibanderol bervariasi mulai dari Rp 150.000 untuk kelas Ekonomi dan Rp 200.000-Rp 250.000 untuk kelas Eksekutif.
Sedangkan KA Cepat Whoosh melayani penumpang dari Stasiun Halim menuju Bandung Kota (transit via Stasiun Padalarang menuju KA Feeder dari dan menuju Stasiun Bandung) dengan waktu tempuh rata-rata kurang dari 1 jam. KA Cepat Whoosh berhenti di 3 stasiun yaitu Karawang, Padalarang, dan berakhir di Tegalluar. Adapun harga tiket dibanderol bervariasi mulai dari Rp 150.000 sampai Rp 250.000 untuk kelas Premium Ekonomi.
Foto: Operasional Kereta Api Argo Parahyangan masih beroperasi secara normal. (Dok. KAI)
Operasional Kereta Api Argo Parahyangan masih beroperasi secara normal. (Dok. KAI)
Sementara itu, tarif untuk kelas Bisnis dan First Class tetap tidak berubah, yaitu Rp 450.000 dan Rp 600.000 masing-masing. Penerapan skema tarif Tiket Dinamis ini memberikan fleksibilitas harga.
KCIC memastikan bahwa seluruh aspek operasional dan sarana Whoosh siap untuk menjalankan 62 perjalanan Whoosh per hari mulai 1 Februari 2025.
Penambahan jadwal ini bertujuan memberikan lebih banyak opsi bagi penumpang, meningkatkan fleksibilitas, serta mendukung kenyamanan perjalanan dengan jadwal yang bervariasi.
Dari sisi operasional, penambahan jadwal dari 48 perjalanan per hari menjadi 62 perjalanan per hari dapat dilakukan dengan aman dan lancar karena sistem pengoperasian sarana dan prasana dalam layanan Whoosh sudah saling terintergasi. Pengoperasian juga dipantau secara terpusat di Operation Control Center Depo Tegalluar sehingga pergerakan setiap Whoosh dapat berjalan dengan aman dan lancar.
Dari sisi kesiapan sarana, KCIC menyiapkan 5 rangkaian Whoosh yang dalam kondisi siap operasi untuk mengakomodir 62 perjalanan Whoosh setiap harinya. Terdapat 1 rangkaian yang akan disiagakan untuk mengakomodir kondisi darurat dan siap beroperasi sewaktu-waktu jika dibutuhkan.
Meski dengan penambahan jumlah perjalanan setiap harinya, perawatan sarana tetap akan dilakukan secara maksimal. Setiap hari pemeriksaan dilakukan oleh petugas profesional di Depo Tegalluar untuk memastikan bahwa layanan Whoosh tetap dapat berjalan dengan baik dan aman.
Untuk menjaga kualitas dan keselamatan operasional, khusus pada hari Minggu, KCIC akan menerapkan long window time untuk pemeliharaan prasarana pada waktu tertentu, dimana untuk pemeliharaan yang semula dilakukan pada pukul 00.00-04.00 WIB kini diperpanjang menjadi pukul 00.00-07.00 WIB.
General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, mengatakan bahwa perpanjangan waktu perawatan ini dilakukan seiring dengan peningkatan jumlah perjalanan kereta cepat Whoosh yang kini mencapai 62 perjalanan per hari. Langkah ini bertujuan untuk mengoptimalkan perawatan infrastruktur demi menjaga keandalan prasarana.
"KCIC telah mempersiapkan berbagai aspek, mulai dari operasi, sarana, hingga prasarana, untuk mendukung pengoperasian 62 jadwal perjalanan per hari. Dengan upaya ini, kami berkomitmen memberikan layanan transportasi cepat yang aman, nyaman, dan andal bagi seluruh penumpang," ujar General Manager Corporate Secretary PT KCIC," ungkap Eva dalam keterangan tertulisnya dikutip Rabu (22/1/2025).
(wur/wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video : Stasiun Karet Ditutup Februari 2025
Next Article Pasca Gempa M 5,3 di Sukabumi, KAI Pastikan Perjalanan Kereta Aman