Karyawan Bank Terancam PHK Massal, Ini Penyebabnya

8 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) belum juga berakhir. Bahkan, bisa jadi akan lebih buruk di masa mendatang karena masifnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI).


Beberapa bank besar di Amerika Serikat (AS), termasuk JPMorgan Chase dan Well Fargo mengatakan AI akan menggenjot produktivitas perusahaan dan kemungkinan menyebabkan hilangnya beberapa pekerjaan.

Kepala komunitas dan konsumen perbankan JPMorgan Chase, Marianne Lake mengatakan produktivitas bank meningkat tajam menjadi 6% dengan AI, dibandingkan sebelumnya hanya 3% tanpa AI. Hal itu disampaikan dalam konferensi layanan keuangan Goldman Sachs.

Lake mengatakan tingkat produktivitas spesialis operasional diprediksi akan bertumbuh 40-50%. Ia mengatakan produktivitas yang lebih tinggi berarti lebih sedikit pekerjaan yang berdampak negatif secara keseluruhan.

AI merupakan perubahan teknologi terbesar bagi perekonomian dunia sejak kemunculannya di industri internet. AI telah membawa investasi triliunan dolar dan keuntungan pasar saham yang mencengangkan, tetapi juga memicu kelangkaan chip memori, pengawasan regulasi, dan meningkatnya kekhawatiran tentang hilangnya pekerjaan.

CEO Wells Fargo Charlie Scharf mengatakan pihaknya belum memangkas karyawan, tetapi menegaskan perusahaan telah menyelesaikan lebih banyak pekerjaan berkat AI.


"Ada tempat-tempat lain di luar sana yang bisa kita amati dan cari tahu, bagaimana kita bisa berbuat lebih banyak dengan lebih sedikit orang," kata Scharf, dikutip dari Reuters, Kamis (11/12/2025).

"[AI] tak akan secara total menggantikan manusia, tetapi menciptakan peluang untuk melakukan hal-hal secara berbeda," ia menambahkan.

CEO PNC Financial Bill Demchak mengatakan jumlah karyawan perusahaan tetap sama seperti 10 tahun lalu, ketika skala bank hanya sepertiga dari saat ini. Jumlah karyawan yang tidak berkembang di kala skala perusahaan meningkat disebabkan proses otomatisasi dan optimasi cabang.

"Yang sedang ramai dibicarakan saat ini adalah hal ini akan terus berlanjut karena AI akan mendorongnya. Namun, kami telah berada dalam perjalanan menuju otomatisasi selama bertahun-tahun, dan AI mungkin akan menjadi akseleratornya," ia menuturkan.

"Hampir bisa dipastikan AI akan menjadi akselerator dalam jumlah tenaga kerja kami," ujarnya.

CFO baru Citigroup Gonzalo Luchetti mengatakan perusahaan telah melihat peningkatan produktivitas 9% di sektor pengkodean.

"Kami tidak hanya dapat meningkatkan rasio layanan mandiri, yang sudah kita lihat dan lakukan dengan Gen AI, tetapi selain itu kami juga dapat membantu secara real-time panggilan-panggilan yang akhirnya ditangani oleh manusia sehingga mereka dapat menjadi lebih produktif," kata Luchetti, merujuk pada unit Perbankan Pribadi AS.

Pada Oktober lalu, Goldman Sachs menginformasikan potensi PHK kepada karyawan dan melambatnya perekrutan hingga akhir tahun, menurut memo internal yang dilihat Reuters.

Memo tersebut menyebut inisiatif yang diistilahkan "OneGS 3.0" memiliki beberapa prioritas inisiatif AI-nya, termasuk penjualan dan proses pendaftaran klien, serta area penting lainnya seperti proses peminjaman, pelaporan regulasi, dan manajemen vendor.

Bank of America berencana menggelontorkan miliaran dolar AS untuk beberapa teknologi, seperti AI , untuk meningkatkan produktivitas bankir dan mendulang lebih banyak pendapatan, kata CTO perusahaan kepada Reuters bulan lalu.

(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|