Siswa korban keracunan usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) menjalani perawatan medis di Posko Penanganan di Kantor Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (23/9/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) meminta pemerintah melakukan moratorium atau penghentian sementara terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG). Mengingat, adanya siswa keracunan akibat program makanan gratis yang dibagikan ke sekolah itu masih terus terjadi.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) FSGI Fahriza Marta Tanjung mengatakan, hingga saat ini sudah ada hampir 6.000 siswa yang mengalami gejala keracunan akibat menyantap MBG. Terbaru, kasus keracunan menonjol terjadi di wilayah Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, yang menyebabkan 364 siswa terdampak.
“MBG harus segera dievaluasi total pemerintah dan selama proses evaluasi program MBG harus dimoratorium dahulu," kata dia melalui keterangannya kepada Republika, Rabu (24/9/2025).
Menurut dia, kasus keracunan itu bakal terus terjadi apabila Badan Gizi Nasional (BGN) tidak melakukan evaluasi. Bahkan, kasus keracunan di tempat lain dinilai hanya tinggal menunggu waktu apabila evaluasi total tak dilakukan.
"Ini soal menunggu giliran keracunan saja setiap daerah karena memang program MBG ini lemah perencanaan dan pengawasannya”, ujar Fahriza.