Kemenkes Gaza Terima 30 Jenazah Warga Palestina dari Israel

7 hours ago 2

Kemenkes Gaza Terima 30 Jenazah Warga Palestina dari Israel Ratusan warga membawa bantuan yang mereka terima dari truk yang memasuki Jalur Gaza utara, di jalan utara Kota Gaza, Palestina (22/6/2025). ANTARA/Xinhua - Rizek Abdeljawad

Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan telah menerima 30 jenazah warga Palestina yang diserahkan Israel di bawah kesepakatan gencatan senjata, dengan sejumlah tubuh menunjukkan tanda-tanda penyiksaan, Rabu (22/10/2025).

Dalam pernyataannya, kementerian mengatakan jenazah-jenazah tersebut diserahkan melalui Komite Internasional Palang Merah (ICRC).

“Beberapa jenazah menunjukkan tanda penyiksaan yang jelas, termasuk bekas pukulan, tangan terikat, dan mata tertutup kain,” tambah pernyataan itu.

Penyerahan terbaru ini meningkatkan jumlah jenazah yang dikembalikan Israel sejak 14 Oktober menjadi 195, di mana hanya 57 di antaranya berhasil diidentifikasi.

Pihak keluarga berusaha mengenali kerabat mereka melalui tanda fisik atau pakaian, karena blokade berkepanjangan Israel serta hancurnya laboratorium forensik di Gaza membuat pengujian DNA tidak memungkinkan.

Pada hari yang sama, otoritas Gaza menggelar prosesi pemakaman bagi 54 warga Palestina yang dikembalikan Israel. Sebagian besar korban tidak dapat diidentifikasi karena wajah rusak atau tak dikenali akibat penyiksaan.

Sebelum gencatan senjata, Israel menahan sedikitnya 735 jenazah warga Palestina, kata Palestinian National Campaign to Retrieve Martyrs’ Bodies (Kampanye Nasional Palestina untuk Pemulangan Jenazah Para Syuhada).

Sementara itu, surat kabar Haaretz melaporkan bahwa militer Israel menahan sekitar 1.500 jenazah warga Gaza di pangkalan militer Sde Teiman di Israel selatan, yang dikenal memiliki kondisi buruk.

Kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel, yang dimediasi oleh pihak regional dan internasional, mulai berlaku pada 10 Oktober.

Tahap pertama gencatan mencakup pembebasan sandera Israel dengan imbalan tahanan Palestina dan penarikan sebagian pasukan Israel. Rencana tersebut juga mencakup pembangunan kembali Gaza serta pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa melibatkan Hamas.

Sejak perang pecah pada Oktober 2023, serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 68.200 orang dan melukai lebih dari 170.300 lainnya, ungkap data Kementerian Kesehatan Gaza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|