Kisah Pengembara Badui di Sirat Bani Hilal, Warisan Sastra Arab yang Terancam Punah

1 hour ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia Arab menyimpan banyak kisah klasik yang diwariskan lintas generasi. Salah satunya adalah Sirat Bani Hilal, sebuah karya sastra tradisional yang mengisahkan perjalanan suku Badui dari Bani Hilal. Cerita rakyat ini dipentaskan sejak abad ke-14, dinyanyikan dalam bentuk syair oleh para penyair dengan iringan musik perkusi.

Lebih dari sekadar hiburan, Sirat Bani Hilal merekam sejarah, adat istiadat, simbolisme, hingga tradisi masyarakat Arab. Epos ini terbagi dalam tiga bagian: asal-usul dan migrasi dari Jazirah Arab, kehidupan di Mesir dan Suriah, serta invasi ke Afrika Utara hingga Atlantik pada abad ke-11.

Bapak Sastra Mesir, Taha Hussein, mengenang masa kecilnya yang rela menyelinap hanya untuk mendengarkan dongeng dalam "Sirat Bani Hilal: Romansa Orang-Orang Bulan Sabit". Dari epos inilah ia mengenal tokoh-tokoh legendaris seperti Abu Zayd, Khalifa, dan Dhi’ab yang digambarkan penuh keberanian dan kepahlawanan.

Menurut Hussein, saat Sirat Bani Hilal dibacakan, pendengarnya akan terdiam karena terpesona dengan kisah tokoh-tokoh Bani Hilal.

"Kemudian sang penyair akan mulai membaca dengan nada yang sangat manis tentang karakter Abu Zayd, Khalifa dan Dhi'ab, dan para pendengarnya akan tetap diam kecuali ketika mereka merasa gembira atau ketika ada yang mengejutkan mereka," kata Hussein dalam bukunya The Days: An Egyptian Childhood yang diterbitkan pada 1932.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|