Komisi Driver Online Disetop, Gantinya Setoran Harian

1 day ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Sempat berbisnis di Indonesia, raksasa transportasi online Uber akhirnya angkat kaki dari Tanah Air pada 2018 silam. Uber lantas menjual bisnisnya di Asia Tenggara ke Grab.

Sejak saat itu, Uber lebih fokus mendominasi industri transportasi online di berbagai belahan dunia lain, termasuk India.

Dengan kompetisi yang makin sengit, Uber lantas melakukan penyesuaian model bisnisnya. Mulai dari menggarap taksi otomatis (robotaxi), hingga terbaru menyetop potongan biaya komisi driver online.

Perubahan model bisnis ini spesifik untuk moda transportasi roda tiga atau kerap disebut bajaj di Indonesia. Laporan Tech Crunch, dikutip Kamis (20/2/2025), menyebut perubahan tersebut merupakan respons Uber terhadap peningkatan kompetisi dengan pemain lokal seperti Rapido dan Namma Yatri.

Ke depan, Uber tak akan memungut biaya komisi aplikasi ke driver online. Gantinya, Uber akan meminta setoran harian dari driver online untuk menggunakan platformnya dan terkoneksi ke penumpang.

Diharapkan, perubahan ini dapat meningkatkan daya saing sehingga Uber bisa meraup lebih banyak pendapatan di India.

Uber pertama kali merilis moda transportasi bajaj di India pada 2015 lalu. Sempat disetop, layanan itu akhirnya diluncurkan kembali pada 2018.

Bukan cuma India, sebelumnya Uber juga memutuskan menyetop penarikan komisi untuk bajaj di Bangladesh dan beberapa negara Asia. Uber memperkenalkan model setoran berbasis langganan (subscription) untuk sepeda dan bajaj otomatis di Bangladesh dan beberapa negara lain.

Pemberitahuan di India disampaikan ke driver online via email. Sebagai informasi, layanan bajaj berkontribusi terhadap 25% total perjalanan Uber di India.

Biasanya, potongan komisi yang diberlakukan Uber berkisar 25-40% untuk tiap perjalanan. Sementara itu, pesaingnya Rapido dan Namma Yatri tidak mengambil komisi, tetapi menggunakan skema langganan.

Adapun setoran harian driver yang diberlakukan Uber untuk layanan bajaj di India berkisar antara 20-40 rupee (Rp 3.700-Rp 7.500), tergantung kota domisili driver.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pendanaan Makin Ketat, Modal Ventura Tuntut Ini Dari Startup

Next Article Raja Aplikasi Ojol Tutup di RI, Begini Nasibnya Sekarang

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|