Tentara mengevakuasi penduduk yang terdampak badai tropis Bualoi di Provinsi Samar, Filipina, 26 September 2025. ANTARA/Xinhua - ist/Handout Office of Civil Defense (OCD)
Harianjogja.com, ANKARA—Badai Bualoi memaksa evakuasi ratusan ribu warga Filipina, dengan lebih dari 2 juta orang terdampak secara langsung. Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana ini menjadi 19 orang pada Sabtu (27/9/2025).
Bualoi datang setelah Super Topan Ragasa menghantam negara itu beberapa hari sebelumnya, yang menewaskan lebih dari 20 orang di Taiwan dan Filipina.
Menurut Dewan Pengurangan Risiko dan Manajemen Bencana Nasional (NDRRMC), sejauh ini 19 orang meninggal dan 18 lainnya luka-luka akibat serangkaian siklon tropis, yang dikenal sebagai Opong, Nando, dan Mirasol oleh penduduk setempat, media lokal Inquirer melaporkan.
BACA JUGA: Polda DIY Tindaklanjuti Isu Polairud Terlibat Distribusi BBM di Pantai Sadeng
Pihak berwenang mengatakan lebih dari 2 juta orang terdampak oleh Bualoi. Hampir 408.000 orang sudah dievakuasi ke tempat aman dan ribuan lainnya terpaksa mengungsi.
Sebanyak 32 kota dan kabupaten telah menetapkan status bencana, sementara angin kencang memutus aliran listrik di 143 kota dan kabupaten.
Hujan deras, angin kencang, dan banjir juga merusak lebih dari 5.200 rumah, serta membuat 7.678 penumpang telantar di pelabuhan akibat kondisi laut yang buruk.
Pada Jumat, Bualoi membawa hujan deras dan angin kuat ke wilayah tengah Filipina dan Luzon selatan, sehingga meningkatkan ancaman bagi warga yang masih terdampak banjir di Bulacan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara