LLDIKTI Wilayah V Yogyakarta dan Pesan Masa Depan untuk Wisudawan UBSI

1 hour ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Patrajasa Hotel Semarang sore itu terasa seperti ruang jeda tempat masa depan duduk manis sambil menunggu dipanggil, dengan deretan toga yang bergerak pelan dan orang tua yang menyembunyikan gugup di balik senyum yang terlalu rapi, Kamis (20/11/2025).

Begitu Prof Setyabudi Indartono, Kepala LLDIKTI Wilayah V Yogyakarta, berdiri di podium, ballroom mendadak hening seperti halaman buku yang menunggu ditulisi. Sambutannya dibuka dengan syukur yang menenangkan .

“Pertama-tama marilah kita haturkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan nikmat kesehatan dan kesempatan kepada kita semua sehingga dapat hadir dalam acara kelulusan dan Wisuda Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) pada hari ini.”

Beberapa wisudawan menunduk kecil sambil tersenyum seperti baru sadar betapa panjang jalan menuju hari ini.

Ucapan selamat datang mengalir lembut “Pada kesempatan yang berbahagia ini atas nama Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah V mengucapkan selamat kepada 312 wisudawan wisudawati.”

Lalu suara Prof Setyabudi berubah seperti kompas masa depan, “Jangan pernah berhenti belajar dan beradaptasi,’’ katanya menegaskan.

Ia menuturkan, berdasarkan laporan Future of Jobs 2025 sekitar 22 persen pekerjaan di dunia mengalami transformasi hingga 2030. Sebanyak 170 juta pekerjaan baru tercipta tetapi 92 juta lainnya akan hilang karena otomatisasi kecerdasan buatan dan perubahan global.

Kamu bisa melihat beberapa mata melebar. Dunia kerja ternyata tidak punya mode santai.

Prof Setyabudi melanjutkan arahannya dengan pesan yang terasa seperti bekal perjalanan. “Yang akan bertahan bukanlah mereka yang paling pintar tetapi yang paling cepat belajar dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.” Kata kata itu jatuh pelan namun presisi.

Setelah itu muncul nasihat yang terdengar seperti catatan kecil untuk dompet “Terus mengasah keterampilan relevan dan membangun portofolio bermutu melalui proyek magang dan kolaborasi lintas disiplin.”  Beberapa wisudawan langsung membuka ponsel. Mungkin menulis pengingat. Mungkin membuka LinkedIn. Mungkin sekadar menenangkan diri.

Suasana berubah haru ketika Prof Setyabudi berkata “Selamat kepada orang tua wali yang telah mendampingi putra-putrinya hingga memperoleh keberhasilan ini.” Di barisan tengah ada ibu yang buru-buru mengusap mata.

LLDIKTI Wilayah V Yogyakarta lalu memberi apresiasi kepada UBSI sebagai Kampus Digital Kreatif dengan nada yang tulus “Kami memberikan apresiasi kepada UBSI yang telah memberikan peluang pendidikan yang lebih inklusif dan merata.”

“Kami berharap UBSI beserta alumninya senantiasa menjadi bagian dari ekosistem pendidikan tinggi yang berdampak tidak hanya dalam mencetak lulusan unggul tetapi juga dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat bangsa dan kemanusiaan,” harapnya.

Sambutan ditutup dengan doa yang hangat “Para wisudawan selamat berjuang meneruskan babak selanjutnya semoga Allah SWT selalu memberikan bimbingan dan petunjuk-Nya kepada saudara semua.”

Setelah kata-kata itu melayang tenang di udara, Patrajasa Hotel mendadak penuh cahaya. Wisudawan merapikan toga yang tidak pernah benar-benar lurus. Orang tua berdiri tegak dengan bangga yang hampir tumpah.

Kamera-kamera mulai mengabadikan semua momen. Dunia di luar hotel mungkin penuh ketidakpastian, tetapi sore itu semua orang tahu satu hal yang pasti Kamu sudah berhasil tiba sejauh ini.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|