Mau Bangun Smelter, Antam (ANTM) Beli Lahan di JIIPE Gresik

18 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) resmi menandatangani perjanjian jual beli lahan dengan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur. Hal ini merupakan strategi hilirisasi pengolahan logam mulia.

Melalui keterbukaan informasi BEI, penandatangan yang diteken pada 27 Desember 2024 ini sekaligus menjadi langkah Antam untuk memanfaatkan infrastruktur terintegrasi milik JIIPE, yang telah ditetapkan sebagai Objek Vital Nasional (Obvitnas).

Direktur Pengembangan Usaha ANTAM, I Dewa Wirantaya menyebut pemilihan JIIPE sebagai lokasi pengembangan dilakukan dengan pertimbangan lokasi yang strategis, kedekatan dengan bahan baku, serta jaminan keamanan yang tinggi.

"Status JIIPE sebagai Objek Vital Nasional memberikan tingkat keamanan luar biasa untuk mendukung proses operasional kami, mulai dari pengolahan bahan baku hingga distribusi. Ini menjadi salah satu pertimbangan utama kami dalam memilih lokasi ini," ujar Dewa tertulis, dikutip Selasa, (14/1/2025).

Kehadiran smelter PT Freeport Indonesia di JIIPE pun dinilai memberi keuntungan tambahan bagi Antam. Dengan akses langsung ke bahan baku emas murni berkadar 99,99%, Antam dapat menghemat devisa negara melalui pengurangan impor dan peningkatan penggunaan produk dalam negeri.

Selain faktor keamanan, JIIPE menawarkan infrastruktur kelas dunia yang menunjang efisiensi operasional Antam. Hal ini diharap dapat mendukung hilirisasi, memperkuat ekonomi nasional, dan memacu pertumbuhan industri yang berkelanjutan.

Sebelumnya diberitakan, PT Freeport Indonesia (PTFI) resmi melakukan penandatanganan perjanjian jual beli logam emas dengan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk sebanyak 30 ton emas. Adapun, kontrak jual beli dengan Antam ini berlangsung selama 5 tahun senilai US$ 12,5 miliar atau Rp 200 triliun.

Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas mengatakan bahwa fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) di Gresik merupakan bukti bahwa PTFI serius melakukan peningkatan nilai tambah dalam negeri. Menurut Tony sekalipun diskusi bersama Antam berjalan cukup panjang, namun ia memastikan bahwa semuanya berjalan lancar.

"Kira kira 30 ton yang akan di off take kalau Antam butuh lebih kami juga siap dan kontraknya tahap ini 5 tahun kalau dihitung dengan jumlah nilai US$ 12,5 miliar sekitar Rp 200 triliun dan ini tentu saja sangat membanggakan, emas yang diproduksi dikonsumsi oleh Antam dan memberikan nilai tambah di Indonesia," kata dia dalam acara penandatanganan jual beli emas batangan di Jakarta, dikutip Jumat (08/11/2024).

Tony memerinci bahwa fasilitas PMR diperkirakan mampu menghasilkan hingga 50-60 ton emas per tahun. Selain emas, fasilitas ini juga akan memproduksi logam berharga lainnya, termasuk lebih dari 200 ton perak per tahun, 30 kg platinum, dan 375 kg palladium per tahun, serta mineral tambahan seperti selenium dan bismut.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Naik Tipis, Sektor Ini Berpotensi Cuan

Next Article Laba Meroket Karena Harga Emas Terbang, Begini Performa Saham ANTM

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|