Mengenal "Kartel Matahari", Dicap Teroris-Disebut Terkait Presiden Ini

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) secara resmi meningkatkan tekanan terhadap rezim Presiden Venezuela Nicolas Maduro dengan menetapkan kelompok yang disebut "Cartel de los Soles" (Kartel Matahari) sebagai Organisasi Teroris Asing (FTO) pada hari Senin (24/11/2025). Penetapan ini merupakan upaya terbaru yang menargetkan pejabat tinggi Venezuela dan diklaim AS terkait langsung dengan Presiden Maduro.

Departemen Luar Negeri AS, melalui Menteri Luar Negeri Marco Rubio, menuduh Cartel de los Soles, yang diduga terdiri dari perwira militer berpangkat tinggi, bertanggung jawab atas penyelundupan obat-obatan terlarang dalam jumlah besar ke AS.

"Kartel adalah organisasi terstruktur yang terlibat dalam produksi, pengangkutan dan penjualan obat-obatan terlarang. Jaringan tersebut beroperasi di seluruh wilayah Venezuela dan memelihara hubungan langsung dengan kelompok gerilya Kolombia untuk memindahkan narkotika secara internasional," tutur Pemerintah AS.


Nama kelompok ini, yang berarti "Kartel Matahari," merujuk pada simbol matahari pada seragam jenderal militer Venezuela. Istilah Cartel de los Soles mulai digunakan di Venezuela pada tahun 1990-an untuk merujuk pada perwira militer berpangkat tinggi yang terlibat dalam perdagangan narkoba.

Namun, penggunaan istilah tersebut meluas di bawah Presiden Hugo Chávez dan kemudian Maduro, menjadi istilah payung bagi korupsi yang melibatkan pejabat politik dan militer.

Pada Juli 2025, Departemen Keuangan AS telah lebih dulu menetapkan Kartel Matahari sebagai "Teroris Global yang Ditunjuk Secara Khusus" (Specially Designated Global Terrorist/SDGT).

Penetapan ini merupakan bagian dari kebijakan agresif pemerintahan Trump. Sebelumnya, Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang mengarahkan Departemen Luar Negeri AS untuk menetapkan kartel narkoba di Belahan Barat sebagai Organisasi Teroris Asing (FTO) dan SDGT.

Sementara itu, mengomentari manuver ini, Pemerintah Venezuela menolak keras penetapan tersebut. Menteri Luar Negeri Venezuela, Yvan Gil, menyebut langkah AS sebagai "fabrikasi konyol" dan bersikeras bahwa Cartel de los Soles "tidak ada".

Venezuela menuduh AS menghidupkan kembali "kebohongan keji dan tercela" untuk membenarkan intervensi "tidak sah dan ilegal" terhadap Venezuela, dengan menggunakan format perubahan rezim klasik AS.

"Kartel Matahari yang dituduhkan itu tidak ada, dan tuduhan AS itu adalah fitnah," tutur Caracas.


Intervensi Berdarah


Pengamat menilai penetapan teroris ini dapat membuka pintu bagi jenis intervensi militer AS yang akan segera terjadi di wilayah Venezuela. Risiko intervensi semakin diperkuat oleh penumpukan militer AS yang signifikan di perairan Karibia, termasuk pengerahan kapal induk terbesar dunia, USS Gerald R. Ford, pada pertengahan November. Ketakutan akan konflik meluas hingga Eropa.

Dalam sebuah surat terbuka, kelompok politisi sayap kiri Eropa termasuk mantan pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn, mantan menteri keuangan Yunani Yanis Varoufakis dan anggota parlemen Partai Buruh Richard Burgon, memperingatkan "ancaman intervensi militer AS di Venezuela".

"Jika AS melancarkan intervensi militer di Venezuela, itu akan menandai perang antarnegara pertama yang dilakukan AS di Amerika Selatan," tulis kelompok tersebut.

(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|