Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi khususnya Pertalite dalam kondisi aman selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Perusahaan sudah menyiapkan tambahan volume yang signifikan untuk menjaga ketahanan energi nasional selama periode Nataru.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra mengungkapkan bahwa langkah tersebut diambil untuk memperkuat stok yang sudah ada saat ini. Penambahan pasokan sebanyak 1,4 juta kiloliter (kl) tersebut dilakukan melalui kombinasi optimalisasi produksi kilang dalam negeri serta pengadaan impor.
"Yang produk Pertalite ada tambahan. Karena ini hanya untuk memperkuat. Karena Pertalite juga diproduksi dari kilang dalam negeri. Namun untuk penambahan kita juga akan ada impor," jelasnya dalam konferensi pers di Gedung DPR RI, Jakarta, dikutip Selasa (25/11/2025).
"Volume untuk penambahan Pertalite kurang lebih 1,4 juta kl," tegasnya.
Penambahan pasokan Pertalite tersebut ditargetkan mampu mendongkrak ketahanan stok nasional lebih dari standar minimal, sehingga masyarakat bisa lebih tenang saat bepergian. Adapun, target hari ketahanan stok yang ingin dicapai Pertamina dalam menghadapi masa libur akhir tahun ini.
"Karena stok ini akan kita naikkan di level lebih daripada 21 hari. Kita usahakan sampai dengan 22 atau 23 hari," ujarnya.
Ketersediaan stok yang melimpah itu juga dibarengi dengan kesiapan armada distribusi. Pihaknya telah menghitung kebutuhan kapal tambahan untuk mengangkut BBM tersebut ke depo-depo tujuan agar distribusi berjalan lancar tanpa hambatan.
"Karena stok nasionalnya sudah cukup, kita harus memperkuat bagaimana saluran distribusi ini ke end depo kami agar ini ter-delivery dengan tepat sasaran, tepat jumlah, dan tentunya tepat waktu," pungkasnya.
Di lain sisi, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memastikan stok BBM jenis Pertalite, Solar Subsidi, serta LPG nasional masih aman hingga akhir Desember 2025. Bahkan, pasokannya terhitung cukup untuk mengantisipasi lonjakan permintaan selama libur Natal dan Tahun Baru.
Kepala BPH Migas Wahyudi Anas menjelaskan, kuota Pertalite tahun 2025 ditetapkan sebesar 31,13 juta kiloliter. Berdasarkan perhitungannya, penyerapan Pertalite hingga akhir Desember diperkirakan hanya mencapai 90,43%.
"Insyaallah realisasi prognosa sampai akhir Desember 2025 mencapai 90,43%. Kita masih memiliki 9,57% stok itu. Jadi insyaallah itu sangat aman untuk Pertalite," katanya dalam kesempatan yang sama.
Khusus Solar Subsidi, kuota yang ditetapkan untuk tahun 2025 ini mencapai 18,699 juta kiloliter. Prognosa penyerapan hingga tutup tahun diperkirakan mencapai 98,14%, sehingga masih tersisa 1,86% atau sekitar 186 ribu kiloliter.
"Jadi kita sangat cukup besar itu stok itu," tambahnya.
Stok BBM nasional juga direncanakan bisa dialihkan secara fleksibel ke daerah-daerah yang mengalami kekurangan.
Lebih lanjut, stok BBM nasional secara keseluruhan juga terus meningkat. Per 23 November 2025, stok yang tersedia mencapai 20,2 hari dan dipastikan akan melewati batas minimal 21,08 hari sebelum masa Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Pertamina akan melebihi dari stok 21,08 hari," ujarnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]


















































