Menko PM Ingatkan Bahaya Tawaran Kerja ke Kamboja

3 hours ago 1

Menko PM minta masyarakat jangan tergiur tawaran kerja ke Kamboja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar mengingatkan masyarakat agar tidak mudah tergiur dengan tawaran kerja ke Kamboja. Negara tersebut bukanlah tujuan penempatan yang aman bagi pekerja migran Indonesia (PMI).

"Kita terus mengkampanyekan dan menyosialisasikan bahwa Kamboja bukan tempat aman untuk pekerja migran kita," ujar Muhaimin Iskandar di Jakarta, Senin (27/10).

Muhaimin menjelaskan bahwa tawaran kerja di Kamboja dapat dipastikan ilegal karena hingga kini belum ada kerja sama resmi yang menjamin keselamatan dan hak-hak PMI di negara tersebut. Untuk itu, pemerintah melalui Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) terus menerbitkan peringatan agar calon pekerja migran tidak memilih Kamboja sebagai tujuan kerja.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Meski demikian, bagi PMI yang sudah terlanjur bekerja di Kamboja, pemerintah tetap berupaya memberikan perlindungan. Hal ini dilakukan melalui koordinasi antara Kementerian P2MI, Kementerian Luar Negeri, dan KBRI Phnom Penh. "Kalau sudah terlanjur di sana maka harus ada upaya-upaya perlindungan sistematis yang dilakukan oleh P2MI dan seluruh lintas sektor," tambah Muhaimin Iskandar.

Pemerintah Indonesia melalui KBRI Kamboja juga membuka akses komunikasi dan layanan bagi PMI yang mengalami masalah di negara tersebut. Selain itu, Menko Muhaimin Iskandar mengimbau calon PMI untuk memastikan keberangkatan kerja mereka melalui jalur resmi yang terverifikasi oleh BP2MI, guna mencegah tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang sering menargetkan calon pekerja migran dari Asia Tenggara.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|