Menkop Kebut Bangun Fisik Koperasi Merah Putih, Ini Target Besarnya

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menegaskan, langkah percepatan pembangunan fisik menjadi kunci utama mempercepat operasionalisasi Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/KopKel) Merah Putih secara nasional.

Langkah ini diharapkan semakin cepat untuk mewujudkan tulang punggung baru ekonomi desa sekaligus instrumen pengendali inflasi dari bawah. Terutama, agar negara menguasai produksi lokal terkait hajat hidup orang banyak, demi swasembada pangan nasional.

"Setiap hari kita harus inventarisasi minimal 1.000 data tanah karena pada Rapat Kabinet Paripurna, Presiden menyampaikan target seluruh pembangunan fisik Koperasi Desa bisa selesai dan siap beroperasi pada Maret 2026," kata Ferry dalam keterangan resminya, dikutip Senin (27/10/2025).

Ferry pun meminta seluruh pemerintah daerah membantu melakukan inventarisasi tanah yang akan digunakan untuk pembangunan gerai dan gudang Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 17 Tahun 2025. Ia menekankan percepatan pembangunan fisik, mulai dari gudang, gerai, hingga sarana pendukung, sebagai prasyarat utama agar koperasi desa bisa segera beroperasi.

"Setelah peresmian, kami bergerak cepat membangun fisik gudang dan gerai. Saat ini kami fokus pada pembangunan fisik sebagai prasyarat operasionalisasi (Koperasi Merah Putih)," jelasnya.

Hingga Oktober 2025, lanjut dia, sebanyak 82.223 koperasi desa telah berstatus badan hukum dengan 1,12 juta anggota. Dari jumlah itu, sekitar 68.603 koperasi sudah memiliki akun Sistem Informasi Manajemen Koperasi Desa (Simkopdes), dan 18.049 di antaranya aktif memperbarui datanya termasuk status kepemilikan gerai yang beroperasi.

Ferry menegaskan, setelah Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih beroperasi penuh, koperasi ini akan menjadi saluran baru bagi pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan dan inflasi nasional. Melalui jaringan koperasi desa, intervensi pemerintah dalam pengendalian harga dan penyaluran bantuan sosial akan bisa dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran.

"Ketika operasionalisasi koperasi ini berjalan maka proses monitoring terhadap inflasi akan lebih detail dan komplit, dan intervensi pemerintah (untuk mengendalikan inflasi) bisa langsung dilakukan melalui Koperasi Desa," ujarnya.

Selain itu, Kopdes Merah Putih juga akan berfungsi sebagai off taker hasil produksi masyarakat dari sektor pertanian, perkebunan, hingga kerajinan. Produk-produk masyarakat akan diserap, disimpan di gudang koperasi, lalu didistribusikan kembali ketika terjadi gejolak harga.

"(Contohnya) gabah dari petani bisa dibeli oleh Koperasi kemudian disimpan di gudang. Ini juga dalam rangka untuk membantu menjaga stok dan mencegah lonjakan harga," kata Ferry.

Ia berharap pada 2026 mendatang, seluruh Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sudah beroperasi dan berkontribusi pada target besar pemerintah, pertumbuhan ekonomi 8 persen dan swasembada pangan nasional.

"Kalau koperasi desa berjalan, negara kembali hadir menguasai produk yang menjadi hajat hidup orang banyak. Kita bisa kurangi impor dan membangun swasembada pangan, energi, dan sektor strategis lainnya," tutur dia.

Koperasi Desa Merah Putih Auto Stabilkan Inflasi

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menilai keberadaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sangat strategis dalam menyalurkan program pemerintah dan mengendalikan inflasi di daerah.

"Masalah selama ini ketika kita melakukan intervensi harga salurannya belum tentu sampai ke desa. Maka kuncinya adalah Koperasi Desa," kata Menteri Tito dalam kesempatan yang sama.

Ia menambahkan, jika Koperasi Desa Merah Putih berjalan optimal di seluruh daerah, maka ekonomi lokal akan bergerak dan inflasi lebih stabil karena operasi pasar dapat dilakukan langsung melalui koperasi.

"Kalau saja Kopdes ini berjalan di semua daerah, ekonomi lokal akan bergerak, dan inflasi bisa lebih stabil karena operasi pasar dilakukan langsung melalui koperasi," pungkasnya.

Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menegaskan, langkah percepatan pembangunan fisik menjadi kunci utama mempercepat operasionalisasi Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih secara nasional dalam keterangan resminya, dikutip Senin (27/10/2025). (Dok. Humas Kemenkop)Foto: Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menegaskan, langkah percepatan pembangunan fisik menjadi kunci utama mempercepat operasionalisasi Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih secara nasional dalam keterangan resminya, dikutip Senin (27/10/2025). (Dok. Humas Kemenkop)
Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menegaskan, langkah percepatan pembangunan fisik menjadi kunci utama mempercepat operasionalisasi Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih secara nasional dalam keterangan resminya, dikutip Senin (27/10/2025). (Dok. Humas Kemenkop)


(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Ombudsman RI Ingatkan Pembentukan Koperasi Merah Putih, Ada Apa?

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|