REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia kembali memberangkatkan tim medis kegawatdaruratan atau emergency medical team (EMT) ke Jalur Gaza, Palestina. Tim yang terdiri atas tiga orang itu mulai bertolak dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Ahad (19/10/2025).
Kali ini, pengiriman tim EMT MER-C ke-10 dilakukan atas tiga relawan medis. Mereka adalah dua orang dokter spesialis, yakni dr. Nico Gandha, Sp.D.VE, dan dr. Anthon Vermana Ritonga Sp.An-TI. Kemudian, seorang perawat bernama Nadia Rosi, Amd.Kep.
Ketua Tim EMT MER-C ke-10, dr. Nico Gandha mengatakan, tim ini akan bertugas selama satu bulan di Jalur Gaza. Adapun lokasi penugasan akan diinformasikan lebih lanjut setelah tim tiba di wilayah Palestina tersebut.
“Untuk kondisi Palestina yang saat ini sedang gencatan senjata, kita harapkan benar-benar terlaksana dan disepakati oleh semua pihak sehingga misi MER-C kali ini dapat berjalan lancar dan selamat hingga kepulangan kami. Untuk itu, kami mohon doa dari masyarakat Indonesia,” kata Nico dalam pesan tertulis yang diterima Republika pada Jumat (24/10/2025)
Sementara itu, Nadia Rosi, yang akan bertugas untuk ketiga kalinya di Jalur Gaza mengaku bersyukur. Ia berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan pihak MER-C kepadanya.
“Alhamdulillah, ini adalah misi ketiga. Saya bersyukur dan bahagia bisa kembali bertemu dengan saudara-saudara di Gaza, serta berterima kasih kepada MER-C yang masih memberikan kepercayaan kepada saya,” ujarnya.
Dokter Anthon Vermana Ritonga menambahkan, dirinya berharap tim EMT 10 dapat bekerja lebih baik dan melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh tim-tim sebelumnya.
“Mudah-mudahan tim EMT 10 bisa bekerja lebih baik, meneruskan apa yang sudah dikerjakan oleh teman-teman sebelumnya,” ujar Anthon.
Kondisi RS Indonesia
Sebelumnya, relawan lokal MER-C memberikan kabar terkini mengenai situasi di Jalur Gaza, khususnya di sekitar Rumah Sakit (RS) Indonesia.
Setelah gencatan senjata resmi diberlakukan pada Jumat (10/10/2025), relawan lokal MER-C yang kediamannya juga berada di Gaza Utara, meninjau kondisi RS Indonesia yang sebelumnya terpaksa berhenti beroperasi akibat serangan dan evakuasi paksa oleh tentara Israel.

2 hours ago
1

















































