Jakarta, CNBC Indonesia - Banjir menjadi salah satu musibah yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada kendaraan, mulai dari mesin yang terendam hingga komponen listrik yang rusak. Biaya perbaikannya pun bisa sangat mahal, tergantung pada tingkat kerusakan yang terjadi. Dalam kondisi seperti ini, banyak pemilik kendaraan berharap asuransi mobil dapat menanggung seluruh biaya perbaikan.
Namun, apakah benar semua jenis asuransi mobil mencakup kerusakan akibat banjir? Nyatanya, tidak semua polis asuransi otomatis memberikan perlindungan untuk risiko ini. Beberapa perusahaan asuransi bahkan menetapkan syarat tertentu agar klaim banjir bisa diterima. Oleh karena itu, penting bagi pemilik kendaraan untuk memahami ketentuan polis yang dimiliki, termasuk apakah perluasan manfaat diperlukan agar perlindungan lebih maksimal.
Lantas, bagaimana cara memastikan agar kerusakan mobil akibat banjir bisa ditanggung oleh asuransi? Dan apa saja yang perlu diperhatikan sebelum mengajukan klaim? Berikut penjelasannya.
Mengenal Asuransi All Risk
Asuransi all risk menanggung berbagai jenis kerusakan, mulai dari penyok, baret, hingga kehilangan akibat pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Berbeda dengan Total Loss Only (TLO), yang hanya menanggung kehilangan kendaraan atau kerusakan dengan nilai minimal 75% dari harga mobil.
Karena cakupannya lebih luas, premi asuransi all risk umumnya lebih mahal dibandingkan dengan TLO. Namun, perlu dicatat bahwa polis all risk tidak serta-merta mencakup kerusakan akibat banjir. Untuk mendapatkan perlindungan dari risiko ini, diperlukan perluasan manfaat.
Perluasan Manfaat Banjir
Perluasan manfaat memungkinkan pemilik kendaraan mendapatkan perlindungan tambahan terhadap risiko tertentu, termasuk banjir. Namun, hal ini juga berarti adanya biaya premi tambahan.
Sebelum mengajukan perluasan manfaat, pastikan Anda memahami syarat dan ketentuan klaim yang berlaku. Umumnya, asuransi hanya akan menanggung kerusakan akibat banjir jika mobil terendam secara tidak disengaja. Jika kendaraan rusak karena sengaja menerjang genangan air yang tinggi, klaim asuransi berisiko ditolak.
Tips Memilih Asuransi Mobil dengan Perlindungan Banjir
-
Pilih perusahaan asuransi yang sehat secara finansial - Periksa laporan keuangan perusahaan, terutama rasio pencapaian (RBC). Berdasarkan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perusahaan asuransi harus memiliki RBC minimum 120%.
-
Perhatikan layanan bantuan 24 jam - Pilih perusahaan yang menyediakan layanan darurat 24 jam agar Anda mendapatkan bantuan segera saat terjadi musibah.
Dengan memilih asuransi mobil yang tepat dan memperluas cakupan manfaatnya, Anda dapat lebih tenang menghadapi risiko banjir tanpa khawatir dengan biaya perbaikan yang tinggi.
Tips Mencegah Kerusakan Mobil Akibat Banjir
1. Hindari Area Rawan Banjir
Hindari melewati atau memarkir mobil di area yang sering tergenang air. Sebelum bepergian, cek informasi cuaca dan kondisi jalan untuk menghindari rute yang berpotensi banjir. Gunakan aplikasi navigasi yang memberikan peringatan tentang genangan air. Jika tinggal atau bekerja di wilayah rawan banjir, pastikan mencari tempat parkir yang lebih tinggi dan aman.
2. Jangan Menerobos Genangan Air
Menerobos banjir dapat merusak mesin dan komponen listrik mobil. Jika tidak ada pilihan lain, pastikan ketinggian air tidak melebihi setengah ban kendaraan. Berkendaralah dengan kecepatan rendah serta putaran mesin yang stabil untuk mencegah air masuk ke dalam mesin. Jika air terlalu tinggi, lebih baik mencari jalur alternatif atau menunggu hingga genangan surut.
3. Parkir di Tempat yang Aman
Ketika hujan deras berpotensi menyebabkan banjir, hindari parkir di basement atau area yang rendah. Pilih tempat parkir yang lebih tinggi untuk mengurangi risiko mobil terendam. Jika memungkinkan, gunakan penutup mobil tahan air sebagai perlindungan tambahan.
4. Lindungi Komponen Listrik dan Mesin
Pastikan semua kabel dan sambungan listrik mobil dalam kondisi baik untuk mencegah korsleting akibat air. Jika sering melewati daerah yang rawan banjir, pertimbangkan pemasangan pelindung pada saluran udara mesin agar air tidak masuk ke dalamnya. Langkah ini dapat membantu mencegah kerusakan serius pada kendaraan.
5. Siapkan Perlengkapan Darurat
Selalu bawa peralatan darurat seperti senter, kabel jumper, dan alat perbaikan sederhana. Jika mobil terjebak dalam banjir, segera matikan mesin dan jangan mencoba menyalakannya kembali, karena dapat memperparah kerusakan. Segera hubungi layanan derek atau bantuan darurat untuk mengatasi situasi dengan lebih aman.
6. Periksa Asuransi Mobil Anda
Pastikan polis asuransi mencakup perlindungan terhadap kerusakan akibat banjir. Tidak semua asuransi secara otomatis menanggung risiko ini, sehingga perluasan manfaat bisa menjadi pilihan untuk perlindungan lebih baik. Dengan memiliki asuransi yang tepat, Anda dapat menghindari beban biaya perbaikan yang besar jika mobil terdampak banjir.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Anda dapat mengurangi risiko kerusakan mobil akibat banjir serta menjaga kendaraan tetap dalam kondisi baik meskipun menghadapi musim hujan.
(dag/dag)
Saksikan video di bawah ini: