Muncul Sinyal Kuat Paus Fransiskus Tak Akan Mundur dari Vatikan

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Paus Fransiskus telah menyetujui proses reformasi baru selama tiga tahun bagi Gereja Katolik. Kesepakatan ini mengirimkan sinyal kuat bahwa ia berencana untuk tetap menjabat meskipun menghabiskan waktu sebulan di rumah sakit untuk melawan pneumonia.

Vatikan mengumumkan pada hari Sabtu bahwa Paus berusia 88 tahun itu telah menandatangani rencana reformasi dari rumah sakit Gemelli di Roma pada awal minggu ini. Fransiskus telah dirawat di rumah sakit sejak 14 Februari, masa perawatan terlama sejak terpilih sebagai Paus 12 tahun lalu.

Dikutip dari CNN, reformasi yang dibahas mencakup cara memberikan peran yang lebih besar kepada perempuan di Gereja Katolik, termasuk menahbiskan mereka sebagai diakon, dan pelibatan kaum awam yang lebih besar dalam tata kelola dan pengambilan keputusan.

Reformasi tersebut telah diperiksa melalui sebuah struktur yang disebut Sinode Uskup, yang telah menjadi sarana utama yang digunakan Paus untuk melaksanakan agenda pastoralnya selama masa kepausannya. Dalam beberapa tahun terakhir, ia berupaya melibatkan umat Katolik dari seluruh dunia dalam proses pembaruan ini.

Pada bulan Oktober 2023 dan 2024, dua majelis Vatikan - yang untuk pertama kalinya mengikutsertakan anggota pemilih perempuan - masing-masing bertemu selama hampir satu bulan untuk berdiskusi dan berunding dengan dokumen akhir yang disetujui oleh Paus.

Dokumen tersebut tidak membahas masalah penahbisan diakon perempuan, yang menjalankan semua fungsi pendeta selain memimpin Misa dan mendengarkan pengakuan dosa. Dokumen tersebut juga menegaskan bahwa perempuan harus diberi semua kesempatan yang disediakan oleh hukum gereja untuk bertindak sebagai pemimpin.

Keputusan terbaru Fransiskus memperpanjang proses tersebut selama tiga tahun lagi dan akan berpuncak pada "majelis gerejawi" di Vatikan pada bulan Oktober 2028. Tidak seperti sinode para uskup, ini akan menjadi pertemuan unik para uskup, pendeta, biarawan, biarawati, dan awam pria dan wanita.

Pada tahap itu, Paus Fransiskus akan berusia 91 tahun, jadi langkahnya dapat berarti bahwa sebuah konklaf (conclave) akan diadakan sementara inisiatif reformasi ini sedang berlangsung.

Dalam skenario itu, siapa pun yang terpilih sebagai Paus berikutnya akan ditugaskan untuk melanjutkan proses reformasi yang telah dimulai Fransiskus. Sementara itu, keputusan Paus juga merupakan tanggapan terhadap para uskup dan pemimpin senior lainnya yang diam-diam menentang rencana reformasi Paus asal Argentina tersebut.

Kardinal Mario Grech, yang memimpin kantor sinode Takhta Suci, mengatakan rencana terbaru, yang akan mencakup gereja-gereja di tingkat lokal, yakni memberikan keuskupan yang kurang berinvestasi dalam jalur sinode kesempatan untuk memulihkan langkah-langkah yang belum diambil dan membentuk tim sinode mereka sendiri.

Sejak dirawat di rumah sakit, Paus telah memberi isyarat bahwa ia masih memimpin Gereja Katolik, menandatangani dokumen dari rumah sakit Gemelli, bertemu dengan dua pembantunya yang paling senior, dan menunjuk uskup.

Pada hari Sabtu, Vatikan mengatakan bahwa Fransiskus dalam kondisi stabil dan telah menunjukkan "pemulihan bertahap" tetapi dia masih memerlukan perawatan di rumah sakit. Kebutuhan akan ventilasi mekanis non-invasif - yang diterima Fransiskus pada malam hari - telah berkurang dan ia diharapkan pulih, menurut Vatikan.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Vatikan: Paus Fransiskus Masih Kritis, Menderita Infeksi Pernafasan

Next Article Paus Fransiskus Dibawa ke Rumah Sakit karena Bronkitis, Ini Kondisinya

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|