Mungkinkah Dolar AS Tembus Rp17.000? Ini Penjelasan Ekonom

1 week ago 6

8000hoki.com Login web Slot Gacor Thailand Terbaru Pasti Menang Full Setiap Hari

hoki kilat online ID website Slot Gacor Japan Terbaru Mudah Menang Full Terus

1000 Hoki Online Data Daftar website Slot Gacor Vietnam Terbaik Mudah Lancar Jackpot Full Non Stop

5000hoki.com Data Login website Slots Maxwin Terkini Pasti Lancar Win Full Online

7000hoki Situs situs Slot Maxwin Japan Terbaik Sering Scatter Banyak

9000 Hoki Online List Agen server Slot Gacor Cambodia Terbaik Pasti Menang Full Terus

List Daftar games Slot Maxwin server Japan Terbaik Sering Lancar Jackpot Full Non Stop

Idagent138 login Slot Game Online

Luckygaming138 Akun Slot Maxwin Terpercaya

Adugaming Daftar Id Slot Anti Rungkad

kiss69 Daftar Akun Slot Maxwin Terbaik

Agent188 Daftar Akun Slot Anti Rungkad Online

Moto128 login Id Slot Game Terpercaya

Betplay138 Daftar Akun Slot Game

Letsbet77 Akun Slot Game Online

Portbet88 login Id Slot Anti Rungkat Online

Jfgaming login Akun Slot Maxwin Online

Mg138 Daftar Akun Slot Anti Rungkad Terpercaya

Adagaming168 login Akun Slot Anti Rungkat Terpercaya

Kingbet189 Slot Gacor Online

Summer138 Akun Slot Anti Rungkad Online

Evorabid77 login Slot Anti Rungkat

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang Garuda, rupiah, kembali tertekan di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Mengutip data dari Refinitiv, rupiah melemah terhadap dolar AS sebesar 0,54% di angka Rp16.640/US$ atau 0,54%. Ini merupakan pelemahan rupiah terdalam sepanjang sejarah.

Dari catatan CNBC Indonesia, rupiah bahkan telah melewati titik terendahnya pada posisi Rp 16.620/US$ pada 23 Maret 2020. Namun, rupiah masih belum melewati level Rp16.800/US$ di intraday 17 Juni 1998.

Global Markets Economist at Maybank Indonesia Myrdal Gunarto mengatakan pelemahan rupiah hari ini dipicu oleh aksi profit taking investor di pasar keuangan jelang libur panjang.

"Karena mereka khawatir akan banyak uncertainty, terutama pada saat periode libur panjang, yang paling kelihatan tentu dari perkembangan perang dagang ya," ujar Myrdal, kepada CNBC Indonesia, Selasa (25/3/2025).

Pasalnya, pengenaan tarif impor yang akan dikenakan kepada Kanada, Meksiko dan China akan dimulai pada 2 April 2025. "Makanya mereka (investor) ambil aman dulu sekarang," tegas Myrdal. Lalu, dia melihat adanya kebutuhan dolar AS yang meningkat di Indonesia karena ada kebutuhan pembayaran utang dan impor.

Lebih lanjut, ketika ditanya: Apakah dolar AS akan tembus ke level Rp 17.000?

Myrdal menilai hal tersebut tidak akan terjadi. Hal ini karena cadangan devisa Indonesia yang masih berlimpah. Posisi cadangan devisa pada akhir Februari 2025 tercatat sebesar US$ 154,5 miliar. Angka ini turun jika dibandingkan posisi pada akhir Januari 2025 yang sebesar US$ 156,1 miliar.

Dia pun melihat capital outflow masih akan membayangi Indonesia, terutama dari pasar saham. Dia memperkirakan arus modal keluar tahun ini kemungkinan mencapau US$ 2,5 miliar. Hal ini berdasarkan hitungan dari rata-rata capital outflow 2021-2024.

"Kalau misalnya ada potensi di bonds bisa saja, tapi sekarang bonds secara year to date masih positif kan posisinya, net buying," kata Myrdal.

"Seharusnya tidak sih Rp 17.000, tapi kita lihat lagi dampak dari Trump...saat ini, sih realistisnya tidak sampai Rp 17.000," tegasnya.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Ambruk ke Rp16.635 per USD, Dekati Level Saat 1998

Next Article Serangan Israel Gak Mempan, Rupiah Siap Balik Arah Menguat!

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|