Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura terpaksa terseret dalam kasus kriminal internasional. Kasus ini merupakan buntut pertarungan teknologi antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Pekan lalu, otoritas Singapura menangkap tiga pelaku dalam kasus penipuan (fraud) yang terkait dengan Nvidia asal AS dan DeepSeek asal China.
Lebih spesifik, penipu diduga melakukan penggelapan untuk menyalurkan chip canggih Nvida dari AS ke China untuk pengembangan sistem kecerdasan buatan (AI) DeepSeek.
Seperti diketahui, AS menetapkan kebijakan pemblokiran chip dan alat pembuat chip canggih ke China, termasuk yang diproduksi Nvidia. Dalam hal ini, Singapura dijadikan persinggahan untuk menggelapkan chip canggih dari AS menuju China.
Temuan terbaru menunjukkan server yang digunakan dalam kasus penipuan ini dipasok oleh beberapa firma dari AS. Di dalamnya juga disebut ada chip canggih buatan Nvidia, menurut keterangan pemerintah Singapura pada Senin (3/3) waktu setempat, dikutip dari Reuters, Selasa (4/3/2025).
Di antara tiga pelaku yang ditangkap, satu orang merupakan warga berkebangsaan China.
"Kami menilai server-server yang digunakan kemungkinan berisi chip Nvidia," kata Menteri Hukum dan Dalam Negeri Singapura, K Shanmugam.
Lebih lanjut, ia mengatakan server yang terlibat dalam kasus penipuan ini dipasok oleh Dell Technologies dan Super Micro Computer (SMCI) untuk perusahaan-perusahaan berbasis Singapura, sebelum dikirim ke Malaysia.
"Apakah Malaysia menjadi tujuan akhir, kami belum bisa memastikan untuk saat ini," ia menjelaskan.
Shanmugam juga sudah menanyakan ke otoritas AS apakah server-server itu berisi item-item yang masuk daftar larangan AS. Ia menawarkan melakukan investigasi bersama untuk kasus ini.
Sebelumnya, AS mengatakan tengah menyelidiki DeepSeek. AS curiga layanan AI yang menjadi sorotan dunia itu secara ilegal menggunakan chip canggih buatan AS.
Kasus di Singapura merupakan bagian dari investigasi polisi yang lebih luas ke 22 orang dan perusahaan-perusahaan yang dicurigai terlibat dalam penyelundupan chip dari AS ke China.
Singapura adalah pasar terbesar kedua Nvidia setelah AS yang berkontribusi pada 18% total pendapatan Nvidia pada tahun fiskal terbaru.
Beberapa pengusaha AI seperti CEO Scale AI Alexndr Wang, mengatakan DeepSeek memiliki setidaknya 50.000 chip canggih buatan Nvidia yang sejatinya dilarang untuk diekspor ke China. Namun, hingga kini belum ada bukti konkrit yang mendukung tuduhan tersebut.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: BTS Palsu Kirim 'SMS Kuras Rekening' ke HP, Komdigi Buka Suara
Next Article DeepSeek Hajar Raksasa AS, Startup Jelata Ketiban Berkah