Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan rencana merger milik Grup Lippo PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) dan bank milik Grup MNC PT Bank MNC International Tbk. (BABP), berada dalam kewenangan para pemegang saham masing-masing bank.
"Rencana merger antar bank merupakan hasil kesepakatan dan berada dalam kewenangan para pemegang saham masing-masing bank," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam keterangannya, Jumat (24/1/2025).
Namun demikian, kata dia, OJK senantiasa mendorong pelaksanaan aksi korporasi apabila langkah tersebut dapat mendukung konsolidasi industri perbankan secara keseluruhan. Itu supaya proses ini diharapkan melahirkan perbankan yang lebih kuat, efisien, dan kompetitif, serta mampu memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian nasional.
Dian kemudian mengatakan bahwa pihaknya belum menerima permohonan konsolidasi oleh dua bank milik dua grup konglomerasii tersebut.
"Apabila terdapat pengajuan permohonan konsolidasi oleh suatu bank kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), evaluasi akan segera dilakukan dan ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku," imbuhnya.
Dian juga menyampaikan upaya penguatan industri perbankan melalui konsolidasi terus dilakukan dengan memperhatikan kesiapan masing-masing bank serta dinamika pasar global dan domestik. Langkah ini bertujuan memastikan bahwa proses konsolidasi dapat menghasilkan perbankan yang lebih sehat, efisien, dan berdaya saing, sehingga mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional.
Seperti diketahui, Nobu Bank dan MNC Bank sedang dalam proses merger. Ini sebagaimana ditetapkan OJK pada awal tahun 2023, yang mengumumkan bahwa kedua bank itu harus berkonsolidasi karena belum memenuhi ketentuan modal inti Rp3 triliun.
Kedua bank itu sempat melakukan aksi "tukar guling" kepemilikan saham tahun lalu. Berdasarkan data KSEI per 8 Mei 2024, sebanyak entitas usaha Grup MNC, PT MNC Land Tbk. (KPIG) tercatat melepas sebanyak 4,44 miliar saham BABP atau sebesar 6,82%. Saham yang dilepas itu berpindah ke entitas usaha Grup Lippo, PT Prima Cakrawala Sentosa, menjadi kepemilikan saham BABP perdananya.
Sementara itu, Prima Cakrawala Sentosa melepas 747,84 juta NOBU atau sebesar 10%. Saham yang dilepas itu berpindah ke KPIG.
Dian telah menyampaikan bahwa konsekuensi dari aksi itu, akan ada pertukaran anggota direksi antar kedua bank.
"Kami ikuti aja arahannya Pak Dian," ujar Direktur Utama Bank Nobu Suhaimin Djohan kepada CNBC Indonesia di Four Seasons Hotel, Selasa (20/8/2024).
Namun begitu, Suhaimin mengakui bahwa proses transaksi silang saham antara Bank Nobu dan MNC Bank sejalan dengan proses konsolidasi kedua bank milik dua konglomerat kakap RI itu.
"Itu kan sudah dilakukan. [Itu] sejalan," pungkasnya.
Presiden Direktur MNC Bank Rita Montagna juga sama, ia mengatakan bahwa pihaknya mengikuti bagaimana arahan dari OJK.
"Kita ikutlah dari OJK seperti apa kita ikut,"kata Rita saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (19/7/2024) lalu.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Siap-Siap! Aturan IPO & Listing di BEI Bakal Diperketat!
Next Article Bos Adhi Karya Ungkap Perkembangan Terbaru Soal Merger BUMN Karya