Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perindustrian menyampaikan bahwa rencana penutupan PT Sanken Indonesia merupakan permintaan langsung dari perusahaan induknya di Jepang, Sanken Electric. Namun demikian, saat ini PT Sanken Indonesia masih berproduksi dengan utilitas sekitar 10% untuk memasok kebutuhan komponen otomotif bagi pelanggannya di dalam negeri sampai bulan Juni 2025.
"Berdasarkan keputusan perusahaan induk di Jepang, pada Februari 2024 ini telah diputuskan dan diinformasikan kepada customer dan karyawan bahwa PT Sanken Indonesia akan stop line production pada Juni 2025," ungkap Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Setia Diarta dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/2/2025).
Setia melanjutkan sejak pengumuman untuk menghentikan lini produksinya, PT Sanken Indonesia sudah mulai memberikan dukungan desain produk existing mereka kepada perusahaan lain agar dapat diproduksi dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggannya.
"Adapun produk yang dihasilkan PT Sanken Indonesia adalah swicth mode power supply dengan kapasitas produksi sebesar 3,95 juta pcs per tahun dan transformator dengan kapasitas produksi mencapai 4,32 juta pcs per tahun. Pangsa pasar mereka untuk sektor otomotif dan elektronik," bebernya.
Foto: Foto udara memperlihatkan Pabrik PT Sanken Indonesia di Kawasan Industri MM2100, Cikarang, Jawa Barat, Kamis (20/2/2025). Pabrik PT Sanken Indonesia akan menghentikan produksi pada Juni 2025. Saat ini, aktivitas produksi masih berlangsung. (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)
Foto udara memperlihatkan Pabrik PT Sanken Indonesia di Kawasan Industri MM2100, Cikarang, Jawa Barat, Kamis (20/2/2025). Pabrik PT Sanken Indonesia akan menghentikan produksi pada Juni 2025. Saat ini, aktivitas produksi masih berlangsung. (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)
Setia juga memastikan PT Sanken Indonesia tidak memiliki afiliasi dengan PT Sanken Argadwija yang memproduksi peralatan elektronik rumah tangga dengan merek Sanken.
"Jadi, kami meluruskan informasi yang beredar, supaya tidak ada kesalahpahaman, bahwa PT Sanken Indonesia bukan produsen yang menghasilkan produk-produk elektronik rumah tangga dengan merek Sanken, mereka adalah produsen power supply dan transformator," tuturnya.
Setia pun mengungkapkan ada 2 alasan utama mengapa PT Sanken Indonesia tutup. Pertama, tidak ada dukungan pemutakhiran desain dan teknologi dari induk perusahaan di Jepang akibat penjualan divisi terkait.
"Pada periode tahun 2017 - 2019, divisi terkait power supply dan transformator di perusahaan induk dijual kepada grup perusahaan lain di Jepang, namun kepemilikan PT Sanken Indonesia tidak ikut berpindah sehingga berakibat tidak ada lagi dukungan pemutakhiran desain dan teknologi produk terhadap PT Sanken Indonesia dari perusahaan induk di Jepang," ucapnya.
Alasan kedua, yaitu perusahaan tidak mampu bersaing untuk menyesuaikan dengan produk-produk baru.
"Perusahaan terus mengalami kerugian. Kerugian ini juga menjadi perhatian mengingat produk PT Sanken Indonesia tidak lagi menjadi bisnis utama Sanken Electric yang fokus kepada pengembangan produk semikonduktor," sebutnya.
(wur/wur)
Saksikan video di bawah ini: