Pancasila: Ideologi yang Lahir dari Jiwa Bangsa

4 hours ago 1

Image Hanifah Ghaida

Pendidikan dan Literasi | 2025-10-19 21:26:07

Ideologi merupakan seperangkat sistem nilai dan keyakinan yang menjadi dasar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Melalui ideologi, suatu bangsa memiliki arah, pedoman, dan tujuan yang jelas dalam menjalankan kehidupan bernegara. Pancasila, sebagai ideologi bangsa Indonesia, bukan sekadar rangkaian sila yang dihafal, melainkan hasil dari proses panjang yang melibatkan kebudayaan, agama, dan pemikiran para tokoh bangsa.

Sebagaimana dijelaskan dalam materi, “ideologi merupakan seperangkat sistem yang menjadi dasar pemikiran setiap warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.” Artinya, ideologi berperan sebagai landasan berpikir sekaligus pedoman bertindak bagi seluruh warga negara. Dalam konteks Indonesia, Pancasila lahir dari nilai-nilai yang telah hidup dan mengakar dalam kebudayaan bangsa, sehingga mudah diterima dan dilaksanakan oleh rakyatnya.

Koentjaraningrat dalam bukunya Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan (2004:2) menjelaskan bahwa kebudayaan mencakup berbagai komponen seperti sistem religi, organisasi sosial, bahasa, kesenian, sistem pengetahuan, serta mata pencaharian. Komponen-komponen inilah yang turut membentuk ideologi suatu bangsa. Karena itu, ideologi yang bersumber dari kebudayaan sendiri akan terasa akrab dan tidak asing bagi masyarakatnya. Pancasila merupakan cerminan dari hal tersebut — ia lahir dari kepribadian bangsa Indonesia sendiri.

Selain bersumber dari kebudayaan, ada pula ideologi yang berasal dari agama. Ketika ideologi bersumber pada nilai-nilai agama tertentu, lahirlah bentuk negara teokrasi, yaitu negara yang hukum dan kepemimpinannya berdasarkan ajaran agama. Rumus sederhananya dapat digambarkan sebagai NT = HA + PA (Negara Teokrasi = Hukum Agama + Pemimpin Agama). Namun, Indonesia memilih jalan berbeda. Negara ini tidak menganut teokrasi, tetapi juga tidak meniadakan agama. Justru, Pancasila menempatkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama, yang menjadi dasar moral dan spiritual dalam kehidupan bernegara.

Ada pula ideologi yang lahir dari pemikiran tokoh, seperti Marxisme yang digagas Karl Marx. Ideologi ini sempat berpengaruh besar di berbagai negara seperti Rusia, Cina, dan Kuba. Namun, ideologi seperti ini cenderung bersifat dogmatis dan tidak selalu sesuai dengan nilai budaya masyarakat tertentu. Berbeda dengan Pancasila yang bersifat terbuka, dinamis, dan kontekstual sesuai perkembangan zaman tanpa kehilangan jati diri bangsa.

Dengan demikian, Pancasila menjadi ideologi negara karena mampu merepresentasikan nilai-nilai ideal bangsa Indonesia. Ia bukan hasil adopsi dari luar, melainkan lahir dari kebudayaan dan pengalaman sejarah bangsa sendiri. Pancasila juga memuat nilai instrumental berupa pedoman dalam penyelenggaraan negara, serta nilai praksis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila bukan hanya dasar negara, melainkan juga jati diri dan pandangan hidup bangsa. Ia menjadi kompas moral yang menuntun Indonesia agar tetap berdiri di atas prinsip kemanusiaan, persatuan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|