Panglima TNI Tegas soal Pengibaran Bendera GAM di Aceh

3 hours ago 1

Harianjogja.com, JAKARTA—Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menegaskan komitmennya menindak tegas kelompok yang melakukan provokasi, termasuk pengibaran atribut menyerupai bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM), di tengah upaya percepatan penanganan bencana alam di Aceh.

Penegasan tersebut disampaikan menyusul insiden pengibaran kain umbul-umbul yang menyerupai bendera GAM saat pembubaran aksi di Kota Lhokseumawe, Aceh, yang sempat memicu ketegangan antara aparat dan massa.

Agus menekankan bahwa seluruh elemen bangsa saat ini tengah fokus membantu percepatan pemulihan pascabencana banjir dan longsor, khususnya di wilayah Aceh. Menurutnya, tindakan provokatif berpotensi mengganggu proses kemanusiaan yang sedang berlangsung.

Panglima TNI juga mengingatkan pentingnya menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat agar upaya penanganan bencana dapat berjalan optimal tanpa gangguan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“TNI dan semua kementerian, lembaga, serta masyarakat sedang bekerja bersama untuk membantu percepatan pemulihan akibat bencana alam. Saya harapkan tidak ada kelompok-kelompok yang memprovokasi dan mengganggu proses tersebut,” kata Agus dalam konferensi pers Pemulihan dan Rencana Strategis Pascabencana di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin.

Agus menegaskan seluruh kementerian dan lembaga, termasuk personel TNI dan Polri, saat ini bahu-membahu melakukan penanganan bencana, terutama di Provinsi Aceh. Karena itu, setiap bentuk provokasi akan ditindak secara tegas.

“Saya akan tindak tegas kalau ada kelompok-kelompok seperti itu,” ujarnya.

Sementara itu, Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf. Ali Imran menjelaskan pembubaran aksi di Jalan Nasional Lintas Banda Aceh–Medan, tepatnya di Simpang Kandang, Meunasah Mee, Muara Dua, Kota Lhokseumawe, sempat diwarnai ketegangan.

Meski demikian, pembubaran dilakukan tanpa kekerasan dengan pendekatan persuasif kepada masyarakat. Kain umbul-umbul yang menyerupai bendera GAM diserahkan secara sukarela oleh massa, yang kemudian berangsur membubarkan diri.

Aparat keamanan juga mengamankan seorang pria yang diduga sebagai provokator. Dari tangan terduga pelaku, petugas menemukan tas berisi senjata api jenis pistol serta senjata tajam berupa rencong.

Panglima TNI menegaskan stabilitas keamanan menjadi faktor penting dalam mendukung percepatan pemulihan pascabencana di Aceh. Aparat keamanan diharapkan terus mengedepankan pendekatan persuasif, namun tetap tegas terhadap setiap bentuk provokasi yang berpotensi mengganggu ketertiban umum.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|