Pantas Tambang Timah Ilegal di Babel Gak Habis-Habis, Ini Pemicunya

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto saat ini tengah fokus memberantas tambang ilegal, khususnya tambang timah di Bangka Belitung. Presiden bahkan sempat menyebut, tambang timah ilegal di Bangka Belitung ini mencapai 1.000 titik.

Lantas, mengapa tambang timah ilegal di Babel ini seperti tak ada habisnya? Bahkan, hingga mencapai ribuan titik?

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menilai bahwa praktik Pertambangan Tanpa Izin (PETI) alias tambang ilegal sudah menjadi bagian dari budaya dan mata pencaharian warga Bangka Belitung.

Direktur Jenderal Penegakan Hukum (Dirjen Gakkum) Kementerian ESDM Rilke Jeffri Huwae mengatakan, kegiatan pertambangan timah telah berakar kuat dalam budaya masyarakat setempat.

Oleh sebab itu, apabila akar budaya tersebut tidak diberikan legitimasi, maka masyarakat umum akan terus memandang kegiatan tersebut sebagai tindakan kejahatan.

"Kami akan mempelajari solusi yang baik karena kita mempertimbangkan bahwa secara historikal praktik tambang ilegal ini sudah mengakar budaya," kata Jeffri dalam acara Coffee Morning CNBC Indonesia bertema "Kupas Tuntas Cara Prabowo Benahi Tata Kelola Demi Tambang Berkelanjutan", dikutip Senin (27/10/2025).

Jeffri menilai, tanpa penguatan daya beli masyarakat, maka fundamental ekonomi domestik tidak akan pernah kuat. Sehingga, pihaknya mendorong adanya sinergitas dengan berbagai pertimbangan, termasuk untuk menciptakan rasa keadilan.

"Termasuk menciptakan keadilan supaya tidak hanya diarahkan komersialisasi tapi juga prinsip keadilan," katanya.

Sebagaimana diketahui, Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu menyoroti maraknya Pertambangan Tanpa Izin (PETI) alias tambang ilegal di berbagai wilayah Indonesia. Pasalnya, jumlahnya mencapai ribuan titik.

Berdasarkan laporan dari Aparat Penegak Hukum (APH), setidaknya terdapat 1.063 lokasi tambang ilegal di Indonesia. Nilai kerugian negara akibat adanya tambang ilegal tersebut diperkirakan mencapai Rp 300 triliun.

"Ini dilaporkan potensi kerugian negara minimal Rp 300 triliun," kata Prabowo saat Pidato RUU APBN 2026 dan Nota Keuangan dalam Rapat Paripurna DPR RI beberapa waktu lalu.

Oleh sebab itu, Prabowo meminta dukungan penuh dari semua pihak dalam membereskan persoalan tambang ilegal di Indonesia. Baik itu dukungan dari MPR, partai politik dan lainnya.

Ia lantas memberikan peringatan keras kepada pihak-pihak yang turut terlibat dalam 'membekingi' aktivitas tambang ilegal. Ia tak segan-segan untuk bertindak atas nama rakyat.

"Dan sebagai sesama pimpinan partai saya ingatkan anggota-anggota partai, termasuk Gerindra, cepat-cepat kalau terlibat Anda jadi justice collaborator Anda laporan saja. Walaupun Anda Gerindra, saya gak akan lindungi," katanya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article PT Timah Bentuk Satgas Internal, Bos TINS Beberkan Tugasnya

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|