Pasar Waspada Serangan Drone Ukraina, Harga Minyak Stagnan

3 hours ago 21

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia terpantau bergerak mendatar pada perdagangan Senin pagi (15/9/2025). Per pukul 10.15 WIB, harga minyak mentah Brent berada di US$67,28 per barel, sementara minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) tercatat di US$63 per barel, menurut Refinitiv.

Kondisi pasar kali ini mencerminkan sikap hati-hati investor di tengah meningkatnya tensi geopolitik. Serangan drone Ukraina terhadap kilang minyak Rusia berpotensi mengganggu pasokan global, terutama ekspor minyak mentah dan produk olahannya.

Sepekan terakhir, harga minyak Brent dan WTI telah naik lebih dari 1%. Lonjakan ini dipicu eskalasi konflik yang menyasar infrastruktur energi Rusia, termasuk terminal ekspor terbesar Primorsk dan kilang Kirishinefteorgsintez, yang kapasitasnya mencapai 355.000 barel per hari atau sekitar 6,4% produksi minyak mentah Rusia.

"Serangan ini menunjukkan adanya peningkatan kesediaan untuk mengganggu pasar minyak internasional, yang berpotensi menambah tekanan kenaikan harga minyak," tulis analis JPMorgan yang dipimpin Natasha Kaneva, dikutip Reuters.

Sementara itu, ketegangan politik juga semakin dalam setelah Presiden AS Donald Trump menegaskan kesiapan menjatuhkan sanksi lebih keras terhadap Rusia. Namun, ia meminta Eropa agar memperketat kebijakan serupa. "Eropa masih membeli minyak dari Rusia. Saya tidak ingin mereka membeli minyak itu," ujar Trump.

Selain faktor geopolitik, pelaku pasar turut mencermati prospek permintaan energi di Amerika Serikat. Data ekonomi menunjukkan pelemahan di pasar tenaga kerja serta kenaikan inflasi, yang menimbulkan keraguan terhadap outlook pertumbuhan.

Situasi ini menambah sorotan pada rapat kebijakan moneter The Federal Reserve (The Fed) pada 16-17 September, di mana pasar menilai ada peluang kuat pemangkasan suku bunga.

Dengan kombinasi ketegangan geopolitik dan ekspektasi kebijakan moneter, pasar minyak global diperkirakan akan tetap berfluktuasi dalam jangka pendek.

CNBC Indonesia


(emb/emb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Minyak Melesat Lagi, Perang Iran - Israel Masih Jadi Momok

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|