Seorang wanita dan anaknya melintasi rumah subsidi untuk karyawan industri media di Perumahan Gran Harmoni Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (6/5/2025). Pemerintah menyiapkan 1.000 rumah subsidi pada tahap pertama untuk karyawan industri media di seluruh Indonesia dengan skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Rumah (FLPP). PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menyatakan kesiapannya menyalurkan KPR dan pembiayaan kepemilikan rumah subsidi bagi karyawan industri media, termasuk kalangan wartawan. Program tersebut merupakan hasil dari upaya kolaborasi antara BTN, pemerintah, dan ekosistem perumahan nasional.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menegaskan pentingnya data Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai dasar dalam menyalurkan program rumah bersubsidi. Ia menyebut Kementerian PKP menjadi salah satu pengguna terbesar data resmi BPS, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar kementerian dan lembaga hanya merujuk pada data BPS.
“Mungkin kementerian yang paling banyak menggunakan data BPS adalah Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman. Karena sesuai arahan Presiden, kita wajib menggunakan sumber satu-satunya data dari BPS,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (27/9/2025).
Maruarar menilai BPS kini hadir lebih terbuka tanpa mengurangi prinsip dan integritas metodologinya. “Ada wajah baru dari BPS yang bisa terbuka, tetapi punya prinsip yang kuat. Integritas metodologinya bisa dipertanggungjawabkan. Harapan saya BPS tambah kredibel, tambah kuat, dan tentu anggarannya juga tambah besar. Karena BPS yang menilai kinerja semua kementerian dan lembaga,” katanya.
Menurutnya, kekuatan data BPS dapat dimanfaatkan berbagai pihak, mulai dari kementerian, investor, LSM, hingga akademisi.
“Ukuran yang terukur ini bisa dipakai siapa pun. Investor bisa pakai, LSM bisa pakai, kalangan intelektual pun bisa memberikan kritik dan apresiasi berdasarkan data-data dari BPS,” ujar Maruarar.
Ia juga menyinggung capaian program rumah subsidi yang disebut berhasil melampaui target berkat basis data BPS. “Saya tadi baru cek, sekarang sekitar 60 ribu buruh sudah menerima rumah subsidi. Itu semua berkat basis data yang kuat dari BPS. Saya percaya BPS sudah di jalur yang tepat. Saya doakan BPS makin dipercaya, makin menyala, dan tetap menjadi acuan utama pembangunan nasional,” kata Maruarar.
sumber : Antara