Pemerintah Mulai Bergerak, Gencarkan Operasi Pasar Jelang Ramadan 2025

20 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Jelang Ramadan 2025, pemerintah mulai melakukan intervensi pasokan dan harga pangan ke pasar. Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengungkapkan, mulai Senin (24/2/2025), pemerintah akan menggelar operasi pasar untuk mengontrol harga bahan pokok jelang bulan Ramadhan.

"Insya Allah mulai Senin ini kita sudah ada operasi pasar, mungkin di 500-an titik di Indonesia. Nah nanti kita berharap awal puasa kita bisa 4.000 titik kita lakukan iperasi pasar," kata Sudaryono, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (21/2/2025).

Ia mengatakan bahan pokok yang akan dijual dalam operasi pasar seperti beras, minyak goreng, gula pasir, bawang merah, bawang putih, termasuk daging.

"Pak Presiden ingin bring down the price, harus lebih murah dari tahun lalu dan beberapa item harus lebih murah dari Malaysia," sambungnya.

Terkait daging yang akan disalurkan dalam pasar murah nanti sekitar 19.000 ton - 20.000 ton mulai dari bulan Ramadhan hingga lebaran. Menurutnya stok daging di Bulog juga masih mencukupi.

"Ya cukup, itu kan pemerintah kita intervensi pasar, kita bikin operasi pasar. tentunya tata niaga daging dan lain-lain tetap jalan. Tapi kita ingin bring down the price, jadi kalau intervensi harga pasti turun," sambungnya.

4.000 Karton Minyakita Diguyur ke Pasar

Sementara itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama anak usaha Holding BUMN Pangan ID FOOD, PT Rajawali Nusindo, menggelar operasi pasar Minyakita di sejumlah lokasi.

Plt. Direktur Utama Rajawali Nusindo Wahyu Sakti menyampaikan, operasi pasar dimulai hari ini, Jumat (21/2/2025), dan akan berlangsung di sejumlah pasar tradisional.

"Sebagai awal, operasi pasar digelar di Provinsi Banten, tepatnya di Pasar Malabar dan Pasar Borobudur di Tangerang, serta di Pasar Kelapa dan Pasar Rau di Serang," kata Wahyu dalam keterangan tertulisnya.

Sebanyak 48.000 liter atau 4.000 karton Minyakita didistribusikan di dua kota tersebut. Minyak goreng ini dijual langsung ke pengecer dengan harga sesuai ketentuan harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp15.700 per liter. 

Setelah Banten, operasi pasar juga akan berlangsung di Jawa Timur pada minggu keempat Februari. Sementara itu, untuk wilayah Indonesia Timur seperti Papua, NTT, NTB, dan Maluku, Gerakan Pasar Murah (GPM) akan digelar pada minggu kedua Maret, dengan total distribusi 158.460 liter Minyakita.

"Kami ingin memastikan distribusi merata dan tepat sasaran agar lebih banyak warga yang bisa mendapatkan minyak goreng dengan harga terjangkau. Saat ini, antusiasme pedagang cukup tinggi dengan banyaknya yang datang untuk membeli Minyakita," ujarnya.

Menurut Wahyu, operasi pasar ini merupakan bentuk kontribusi ID Food dalam menyediakan minyak goreng bagi masyarakat. "Kami berharap kegiatan ini membantu masyarakat memperoleh Minyakita dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah, sehingga mereka lebih tenang dalam menyambut bulan Ramadan," sambung dia.

Jaga Distribusi dan Harga

Terpisah, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menegaskan, ketersediaan pangan menjelang Ramadan harus tetap terjaga, mengingat lonjakan permintaan bisa mencapai 20%-30%.

"Tugas kita semua adalah menjaga sisi supply and demand. Jelang Puasa dan Lebaran, memang rata-rata quantity itu akan naik sekitar 20%-30%. Sehingga kita harus memantau mulai dari ketersediaannya. Jadi sebenarnya nomor satu itu ketersediaan. Ketersediaan ini harus dijaga. Sehingga kita punya neraca pangan, neraca komoditas, itu yang besarnya," kata Arief kepada CNBC Indonesia, dikutip Kamis (20/2/2025).

Dia juga memastikan, pasokan pangan cukup hingga Lebaran, namun distribusinya harus diatur dengan baik agar harga tetap stabil. "Pasokan cukup, tinggal kita atur sekarang distribusinya. Sehingga pemerintah, tentunya Pak Presiden sangat concern terhadap harga. Kita ingin harganya saat nanti kita semua sedang ibadah di bulan Ramadan sampai dengan lebaran nanti, harga itu tetap baik," sambungnya.

Selain minyak goreng, harga pangan lainnya seperti gula pasir juga menjadi perhatian. Arief menyebut harga gula seharusnya Rp17.500 per kg, namun di lapangan ditemukan harga antara Rp18.000 hingga Rp20.000 per kg. Oleh karena itu, stok gula dari gudang BUMN Pangan dan sektor swasta akan segera dikeluarkan untuk menstabilkan harga.

"Jadi, dua produk ini (minyak goreng dan gula) yang mungkin harus kita cermati sama-sama. Dan ditegaskan oleh Pak Menteri Pertanian juga oleh Pak Menko bahwa harga itu harus ikut harga acuan. Harga acuan dan harga eceran tertinggi," ucap dia.

Arief juga menginginkan pasokan stok pangan aman tidak hanya terjadi di Pulau Jawa dan Jabodetabek saja, melainkan juga terjadi di seluruh Indonesia.

Kita ingin bukan hanya di Jabodetabek, bukan hanya di Pulau Jawa, tapi kita ingin sampai ke daerah-daerah, sehingga kemarin dua minggu lalu Bapanas mengundang seluruh stakeholders pangan, termasuk private sector, BUMN pangan," tambahnya.

Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan para asosiasi untuk menjaga ketersediaan pangan menjelang Ramadan dan Lebaran.

"Tadi seperti yang disebutkan asosiasi-asosiasi untuk melakukan koordinasi dan harus kita jaga ketersediaannya, melibatkan 514 kabupaten/kota," pungkasnya.

Bapanas dan ID FOOD gelar operasi pasar Minyakita jelang Ramadan dan Lebaran untuk menjaga pasokan dan harga minyak goreng. (Dok. Humas ID Food)Foto: Bapanas dan ID FOOD gelar operasi pasar Minyakita jelang Ramadan dan Lebaran untuk menjaga pasokan dan harga minyak goreng. (Dok. Humas ID Food)
Bapanas dan ID FOOD gelar operasi pasar Minyakita jelang Ramadan dan Lebaran untuk menjaga pasokan dan harga minyak goreng. (Dok. Humas ID Food)


(Martyasari Rizky/dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Mahal! Pemerintah Siap Siram 105 Ton Minyakita

Next Article Prabowo Perintahkan Bulog Turun Gunung Urus Minyakita, Ini Tugasnya

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|