REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN, – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) telah menanam mangrove seluas 8.307 hektare sejak 2018 hingga 2024 dalam upaya melestarikan ekosistem pesisir. Penanaman ini sejalan dengan program prioritas pembangunan nasional untuk menjamin pelestarian lingkungan hidup.
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, Sulaiman Harahap, menyatakan bahwa menanam pohon bukan sekadar menanam benih di tanah. Hal tersebut diucapkannya pada acara peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia 2025 yang digelar di Suaka Margasatwa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa.
Menurutnya, menanam pohon adalah simbol harapan, komitmen, dan tanggung jawab terhadap bumi. "Pohon adalah benteng kita melawan perubahan iklim, penjaga keseimbangan ekosistem, dan sumber kehidupan bagi manusia serta makhluk lainnya," katanya.
Sulaiman juga menekankan bahwa kesempatan ini adalah pengingat bahwa semua pihak memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga kelestarian lingkungan demi masa depan generasi mendatang. Dunia, katanya, telah bersepakat untuk mengatasi perubahan iklim, dan Indonesia menargetkan Nationally Determined Contribution (NDC) untuk menurunkan emisi karbon nasional.
Berbagai regulasi telah diterapkan, termasuk Peraturan Presiden Nomor 110 tahun 2025 tentang Penyelenggaran Instrumen Nilai Ekonomi Karbon dan Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca Nasional. "Kita tidak boleh menutup mata terhadap dampak nyata dari perubahan iklim seperti cuaca ekstrem dan kenaikan suhu global," tambahnya.
Upaya Rehabilitasi Ekosistem
Sulaiman mengajak masyarakat Sumut untuk menjadikan menanam pohon sebagai bagian dari gaya hidup, melestarikan hutan, merehabilitasi lahan kritis, dan menjaga pohon yang telah ditanam. Pemulihan ekosistem mangrove dilakukan di 17 desa di Kecamatan Secanggang dan Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, serta dua kecamatan di Kabupaten Deli Serdang.
Di Karang Gading dan Langkat Timur Laut, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut telah melakukan pemulihan ekosistem di area seluas 14.827 hektare, di mana 3.385 hektare mengalami kerusakan. Tahun ini, Kementerian Kehutanan melakukan pembibitan mangrove sebanyak 1.415.700 bibit di Karang Gading dan Desa Paluh Kurau.
"Setiap pohon yang kita tanam hari ini adalah investasi untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan," tutup Sulaiman.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara

1 hour ago
1
















































