FOTO Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
22 February 2025 20:50

Buriticupu, sebuah kota di timur laut Amazon Brasil, menghadapi ancaman serius akibat lubang pembuangan besar yang terus meluas. Dalam beberapa minggu terakhir, lubang sedalam beberapa meter ini telah memaksa pemerintah kota menetapkan keadaan darurat. (REUTERS/Mauricio Marinho)

Dilansir Reuters Sabtu (21/2/2025), sekitar 1.200 dari 55.000 penduduk terancam kehilangan rumah mereka karena tanah yang terus longsor. "Dalam beberapa bulan terakhir, ukurannya meningkat secara drastis dan semakin mendekati permukiman," demikian bunyi keputusan darurat yang dikeluarkan pemerintah kota awal bulan ini. Beberapa bangunan bahkan telah hancur akibat pergerakan tanah. (REUTERS/Mauricio Marinho)

Fenomena ini bukanlah hal baru bagi Buriticupu. Selama 30 tahun terakhir, penduduk telah menyaksikan erosi tanah yang terus memburuk akibat kombinasi hujan deras, struktur tanah yang berpasir, pembangunan yang tidak terencana, serta penggundulan hutan. Dalam bahasa Brasil, erosi besar seperti ini dikenal sebagai "voçoroca," yang berarti "merobek tanah." (REUTERS/Mauricio Marinho)

Marcelino Farias, ahli geografi dari Universitas Federal Maranhao, menjelaskan bahwa situasi semakin parah saat musim hujan lebat seperti sekarang. Warga pun khawatir, termasuk Antonia dos Anjos, penduduk Buriticupu selama 22 tahun. "Bahaya ini ada di depan kita, dan tidak seorang pun tahu di mana lubang berikutnya akan muncul," kata pria berusia 65 tahun itu. (REUTERS/Mauricio Marinho)