REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengamat Mata Uang dan Komoditas Ibrahim Assuaibi menilai wacana pemerintah mengenai redenominasi rupiah berpotensi mendorong meningkatnya permintaan terhadap komoditas logam mulia. Akibatnya, harga emas diprediksi akan terus mengalami kenaikan.
“Indonesia kemungkinan pada 2027 akan menerapkan redenominasi, jadi mata uang rupiah akan dipangkas dari Rp1.000 menjadi Rp1. Ini sebenarnya kesempatan bagi masyarakat untuk mengalihkan rupiahnya ke logam mulia,” kata Ibrahim melalui pesan suara kepada wartawan, Selasa (11/11/2025).
Ibrahim menjelaskan, dengan masuknya Rancangan Undang-Undang (RUU) Redenominasi Rupiah ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2025–2029 dan target penyelesaian pada 2027, masyarakat akan terdorong membeli emas sebagai bentuk perlindungan nilai.
“Ini akan berpengaruh terhadap masyarakat yang terus membeli logam mulia, karena dianggap ketika nanti ada pemangkasan nominal mata uang, mereka sudah memiliki aset bernilai tetap. Saat dijual dengan harga yang lebih tinggi, tentu memberikan keuntungan tersendiri,” jelasnya.
Ia menilai, momen redenominasi dapat dimanfaatkan untuk memperbanyak kepemilikan emas sebagai lindung nilai. “Pemangkasan nominal rupiah ini harus dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kembali mengoleksi logam mulia sebanyak-banyaknya,” ujarnya.
Faktor Kenaikan Harga Emas Dunia
Selain redenominasi, Ibrahim memprediksi harga emas dunia akan terus naik, didorong oleh pelemahan rupiah dan meningkatnya permintaan global terhadap aset aman (safe haven).
Per Selasa (11/11/2025), harga emas dunia berada di level 4.128 dolar AS per troy ons, sementara harga logam mulia domestik tercatat di Rp2,36 juta per gram.
“Diperkirakan pada Rabu (12/11) hingga Jumat (14/11), harga emas dunia bisa menyentuh level 4.225 dolar AS per troy ons, dan harga emas lokal naik ke sekitar Rp2,45 juta per gram, atau meningkat sekitar Rp90 ribu per gram dari perdagangan hari ini,” ujarnya.
Ibrahim juga memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih akan melemah ke kisaran Rp16.750–Rp16.770 per dolar AS hingga akhir pekan. “Ada indikasi rupiah masih akan melemah, dan itu akan mendorong kenaikan harga logam mulia,” ungkapnya.

2 hours ago
2













































