Jakarta, CNBC Indonesia - Kebijakan pemotongan anggaran pada banyak Kementerian dan Lembaga membuat banyak event yang berkaitan pemerintahan terancam batal. Pelaku event organizer termasuk acara pameran menilai sektor yang paling terdampak adalah industri MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions) seperti konferensi.
Pengusaha pun mewanti-wanti kondisi setelah Lebaran 2025 nanti.
"Yang paling terpukul itu konferensi karena event besar itu government dan korporasi government atau BUMN. Jadi kalau prediksi saya bisa di atas 50% mungkin bisa 60-70% karena kan memang porsi paling besar," kata Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) Hosea Andreas Rungkat kepada CNBC Indonesia, Senin (10/2/2025).
Salah satu wilayah yang paling terdampak dari kebijakan ini ialah Bali. Sebagai wilayah yang mengandalkan pariwisata dan industri konferensi, Bali bakal terdampak berat dari kebijakan pemotongan anggaran ini.
"Kalau event yang memang event government ya itu bisa dipangkas, bisa jadi nggak jalan. Jadi yang paling banyak terpuruk tuh yang dari sisi konferensi ya. Ya contohnya kan kita tahu kan banyak konferensi yang di Bali," kata Andreas.
Meski demikian, industri event masih bisa mengandalkan penyelenggaraan event dari luar negeri karena tidak sepenuhnya bergantung anggaran dari pemerintah.
"Eventnya dari luar negeri tapi kerja sama dengan pemerintah. Misalnya event yang kerja sama dengan UN (PBB). Nah itu yang kemungkinan saya rasa sih masih jalan kali ya. Karena itu kan nggak pure 100% biaya pemerintah. Biasanya endorsement aja pemerintah kan. Sisanya swasta ya. Tapi event-event yang sifatnya memang hostnya dari kita itu yang otomatically batal," sebut Andreas.
Di awal tahun biasanya penyelenggaraan event MICE masih tergolong sedikit, biasanya mulai ramai berlangsung di pertengahan tahun, namun di tahun ini bakal lebih sepi.
"Maret kan puasa mungkin nggak banyak event. Mungkin nanti dampaknya setelah Lebaran kali ya event-event karena setelah Lebaran itu mungkin dampaknya paling terasa," ujar Andreas.
Ketika penyelenggaraan MICE terancam bakal sepi, sebaliknya di industri pameran yang tidak banyak melibatkan instansi pemerintahan tidak terlalu berdampak.
"Tapi kalau dari sisi pameran nggak. Kalau dari sisi pameran saya rasa dampaknya di bawah 50% ya. Mungkin 40 atau 30%. Karena kan event-event pameran lebih banyak event swasta ya. Ketimbang event pemerintah kan," sebut Andreas.
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Menteri PU: Pembangunan IKN Belum Ada Progres, AnggaranDiblokir
Next Article Tiru Singapura, Luhut Beberkan Jurus Negara Hemat Anggaran 30-40%