Perang Baru Trump Resmi Mulai! Ini Negara Korbannya-Ada Tetangga RI

2 months ago 29

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memutuskan untuk menjatuhkan tarif sebesar 25% pada impor baja dan aluminium. Hal ini ia umumkan langsung di Gedung Putih, Senin malam waktu setempat atau Selasa pagi (11/2/2025).

"Hari ini saya menyederhanakan tarif kami untuk baja dan aluminium. Bebannya 25% tanpa pengecualian atau pembebasan," kata Trump di Ruang Oval saat menandatangani perintah eksekutif, dikutip AFP.

Trump juga mengisyaratkan bahwa ia akan mempertimbangkan untuk mengenakan tarif tambahan lain. Ini khususnya pada mobil, farmasi, dan chip komputer.

Lalu negara mana saja yang jadi korban?

Negara Korban

Kebijakan ini berdampak luas bagi sejumlah negara yang mengekspor produk dua logam itu ke AS. Data pemerintah dan American Iron and Steel Institute menyebutkan sumber impor baja AS terbesar adalah Kanada, Brasil, Meksiko, Korea Selatan (Korsel) dan tetangga RI, Vietnam.

Khusus Kanada, Negeri Maple itu merupakan pemasok logam aluminium primer terbesar ke AS. Logam asal Kanada pun mencakup 79% dari total impor AS dalam 11 bulan pertama tahun 2024.

Negara benua Eropa, Jerman, juga kemungkinan masuk di dalamnya. Di mana Berlin merupakan eksportir baja besar ke AS dan kemungkinan akan terkena dampak negatif dari tarif tersebut.

Namun, Thyssenkrupp, perusahaan Jerman dan salah satu produsen baja terbesar di Eropa, memperkirakan 'dampak yang sangat terbatas' pada bisnisnya. Pasalnya Eropa tetap menjadi pasar utamanya untuk baja, dengan hanya produk khusus 'berkualitas tinggi' yang diekspor ke AS, di mana mereka mempertahankan 'posisi pasar yang baik'.

"Mayoritas penjualan Thyssenkrupp di AS berasal dari bisnis perdagangan dan bisnis pasokan otomotif," kata seorang juru bicara melalui email dikutip CNBC International.

"Pada prinsipnya, Thyssenkrupp memiliki posisi yang baik dalam bisnis-bisnis ini di AS dengan pangsa manufaktur lokal yang signifikan untuk pasar lokal. Sebagian besar produksi untuk pelanggan AS dilakukan di AS," tambahnya.

Lebih jauh ke Asia, selain Korsel dan Vietnam, Jepang serta Taiwan juga masuk menjadi negara-negara yang kemungkinan akan terkena tarif impor baru untuk logam. Khusus impor dari Vietnam tumbuh lebih dari 140% dari tahun sebelumnya, menurut data perdagangan AS, sedangkan Taiwan mengekspor baja 75% lebih banyak ke AS pada tahun 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Pemenang Perang Baru Trump

Sementara itu, pemenang terbesar dari tarif perdagangan kemungkinan besar adalah AS sendiri. Data resmi menunjukkan bahwa impor baja AS telah menurun secara substansial selama dekade terakhir, turun 35% antara tahun 2014 dan 2024.

Banyak yang mengaitkan hal ini dengan tarif yang diberlakukan di bawah pemerintahan pertama Trump. Namun, impor aluminium Amerika telah meningkat 14% selama dekade terakhir, dengan ekspor logam AS meningkat secara progresif sejak 2020.

Pada hari Senin, analis dan konsultan harga komoditas di CRU, James Campbell, menyebutkan bahwa dirinya memperkirakan tarif ini akan memiliki dampak yang bervariasi pada AS dari waktu ke waktu. Walau merusak di awal tapi berakhir baik di akhir.

"Pada awalnya, ini dapat merusak permintaan," katanya.

"Dalam jangka panjang, kita dapat melihat investasi masuk," ujarnya lagi.

Selain AS, Australia juga menjadi pemenang lain. Pasalnya dengan Negeri Kangguru, AS mencatat surplus.

"Kami memiliki surplus (perdagangan) dengan Australia, salah satu dari sedikit surplus," tegas Trump saat pengumuman tarif baru ini.

"Dan alasannya adalah mereka membeli banyak pesawat terbang. Mereka agak jauh dan membutuhkan banyak pesawat terbang," tambahnya

Ini pun didukung pernyataan Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese tepat sebelum pengumuman Trump. Ia mengatakan dalam pembicaraan melalui telepon, "presiden AS setuju bahwa pengecualian sedang dipertimbangkan demi kepentingan kedua negara kita".


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Incar Tarif 10% ke China Hingga 25% ke Meksiko & Kanada

Next Article Welcome Perang Dagang Season 2 Trump: 3 Negara Kena, China & Sekutu AS

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|