Perang Dimulai, AS Mau Patok Tarif Impor China Segini Mulai 1 Februari

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa (21/1/2025) mengatakan bahwa timnya tengah membahas tarif 10% untuk barang asal China. Hal ini dilakukannya sehari setelah dilantik menjadi Presiden.

Dalam laporan CNBC International, Trump mengharapkan bea masuk tersebut dapat mulai berlaku paling cepat pada tanggal 1 Februari. Ia menyebut biaya ini diberlakukan lantaran Beijing yang selalu mengirim fentanil ke Meksiko dan Kanada, yang juga merupakan partner dagang strategis Washington.

"Kita berbicara tentang tarif 10% untuk China berdasarkan fakta bahwa mereka mengirim fentanil ke Meksiko dan Kanada. Mungkin tanggal 1 Februari adalah tanggal yang kita lihat," ungkapnya.

Pernyataan ini pun membuat Yuan China melemah hingga diperdagangkan pada 7,2796 terhadap dolar AS.

Fentanil adalah obat adiktif yang telah menyebabkan puluhan ribu kematian akibat overdosis setiap tahun di AS. Mengurangi pasokan obat terlarang, yang sebagian besar diproduksi di China dan Meksiko itu, telah menjadi area di mana Washington dan Beijing telah sepakat untuk bekerja sama.

Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa ia berbicara dengan Presiden China Xi Jinping melalui telepon tentang fentanil dan perdagangan. Pernyataan pihak China mengatakan Xi menyerukan kerja sama dan menyatakan hubungan ekonomi kedua negara saling menguntungkan.

AS adalah mitra dagang terbesar China. Impor China dari AS turun 0,1% dalam dolar tahun lalu, sementara ekspor tumbuh 4,9%, menurut data resmi yang diakses melalui Wind Information.

Data tersebut menunjukkan surplus perdagangan China dengan AS pada tahun 2024 adalah US$ 361 juta, lebih tinggi dari US$316,9 juta yang dilaporkan pada tahun 2020, tahun terakhir masa jabatan pertama Trump. Saat itu, Gedung Putih telah menaikkan tarif atas barang-barang China.

"Jika AS mengenakan tarif tambahan sebesar 10% pada China dan China menanggapinya dengan cara yang sama, PDB AS akan berkurang US$55 miliar selama empat tahun pemerintahan Trump kedua, dan US$128 miliar lebih sedikit di China," kata Peterson Institute for International Economics yang berbasis di AS dalam sebuah laporan pada tanggal 17 Januari.

Sementara itu, selain China, Trump berharap untuk mengenakan tarif sebesar 25% pada Kanada dan Meksiko juga mulai tanggal 1 Februari. Hal ini dikarenakan manuver kedua negara yang dirasa melonggarkan perlintasan imigran ke AS.

"Kami berpikir dalam hal 25% (pungutan) terhadap Meksiko dan Kanada, karena mereka mengizinkan sejumlah besar orang melintasi perbatasan," tuturnya.

Pernyataannya pun mengundang reaksi dari Kanada. Menteri Keuangan Kanada Dominic LeBlanc menyebut negaranya akan siap menghadapi skenario apapun yang akan diterapkan oleh Trump terhadap negaranya.

"Mungkin dia telah membuat keputusan untuk menangguhkan ancaman tarif terhadap sejumlah negara. Kita akan menunggu dan melihat," ujar LeBlanc.

"Tuan Trump sebelumnya tidak dapat diprediksi, jadi tugas kami adalah memastikan kami siap menghadapi skenario apapun."


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Incar Tarif 10% ke China Hingga 25% ke Meksiko & Kanada

Next Article 'Teror' Tarif Trump Tak Cuma Ancam China, RI Cs di Ujung Tanduk

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|