Perang Tarif Ditunda, IHSG Bangkit dan Balik Ke 7.000-an

2 months ago 30

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit pada perdagangan sesi I Selasa (4/2/2025), setelah adanya kabar bahwa penerapan kebijakan tarif impor barang Amerika Serikat (AS) dari Kanada dan Meksiko ditunda karena perlu dibahas lebih lanjut.

Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG melesat 0,97% ke posisi 7.098,21. IHSG sempat melesat lebih dari 1% dan kembali pulih ke level psikologis 7.100. Namun di akhir sesi I, penguatan IHSG terpangkas.

Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 4,7 triliun dengan volume transaksi mencapai 9,9 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 751.974 kali. Sebanyak 350 saham naik, 220 saham turun, dan 217 saham cenderung stabil.

Secara sektoral, sektor bahan baku, energi, kesehatan, dan properti menjadi penopang IHSG masing-masing mencapai 2,24%, 1,35%, 1,33%, dan 1,17%.

Sementara dari sisi saham, dua emiten konglomerasi Prajogo Pangestu yakni PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi penopang terbesar IHSG yakni masing-masing mencapai 28,02 dan 18,2 indeks poin.

Selain itu, ada saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) sebesar 12,4 indeks poin, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sebesar 6,9 indeks poin, dan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) sebesar 6,5 indeks poin.

Berikut saham-saham penopang IHSG di sesi I hari ini.

IHSG berhasil rebound dan melesat setelah adanya kabar bahwa penerapan kebijakan Tarif dagang Presiden AS, Donald Trump ditunda.

Penerapan tarif 25% atas barang impor dari Meksiko ditunda hingga sekitar satu bulan setelah pembicaraan dilakukan Trump dengan para pemimpin kedua negara, yang seharusnya menjadi sekutu dekat AS itu.

Pengumuman Kanada diberikan Perdana Menteri (PM), Justin Trudeau setelah panggilan telepon dengan Trump. Turdeau berjanji melakukan penguatan perbatasan untuk menghentikan penyeberangan migran dan obat-obatan terlarang.

Penundaan ke Meksiko juga diumumkan Presiden Claudia Sheinbaum. Sama seperti Kanada, Meksiko juga akan mengirimkan 10.000 tentara ke perbatasan untuk menghentikan penyebaran fentanil.

"Percakapan yang baik dengan Presiden Trump, (dilakukan) dengan penuh rasa hormat terhadap hubungan dan kedaulatan kita," ujarnya.

Di lain sisi, data aktivitas manufaktur RI yang makin pulih juga menjadi sentimen positif bagi IHSG pada hari ini.

Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia menunjukkan kinerja yang impresif di mana terjaga pada level ekspansif bahkan meningkat ke level 51,9 pada Januari 2025 dari sebelumnya di level 51,2 pada Desember 2024.

Level ini tercapai di tengah penurunan pada mayoritas PMI Manufaktur di kawasan Asia Tenggara seperti Myanmar, Vietnam, Filipina, dan Thailand yang sekaligus mendorong sedikit penurunan pada PMI Manufaktur ASEAN.

Stabilitas permintaan pasar dan ekonomi secara keseluruhan terutama di dalam negeri diindikasi menjadi faktor pendorong tercapainya keberhasilan tersebut. Tercatat, perusahaan yang disurvei menyampaikan bahwa terjadi peningkatan pesanan dan mendorong perusahaan untuk meningkatkan produksinya sehingga menjadi yang tertinggi dalam tiga bulan terakhir.

Selain itu, peningkatan produksi ini pun menjadi titik balik perusahaan dalam peningkatan tenaga kerja. Dalam hal ini, laju peningkatan tenaga kerja pada Januari 2025 menjadi yang tertinggi pada dua tahun terakhir, sebagai langkah dalam memenuhi permintaan.

Berbagai perusahaan optimis atas kondisi permintaan di sektor manufaktur dalam satu tahun ke depan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Saham Konglomerat Banyak Diburu, Hati-Hati Rawan Longsor!

Next Article IHSG Bergairah & Lagi-Lagi Cetak Rekor, Gegara Saham Teknologi?

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|