Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi Bakal Menyentuh Banyak Wilayah

3 hours ago 3

Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi Bakal Menyentuh Banyak Wilayah Foto ilustrasi irigasi pertanian - foto dibuat menggunakan Artificial Intelligence ChatGPT

Harianjogja.com, KARANGANYAR - Kementerian Pekerjaan Umum memastikan program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) menyentuh makin banyak wilayah di Indonesia.

“Ke depan nanti kami akan teruskan di beberapa kecamatan lain yang belum sempat tersentuh oleh program ini karena kan keterbatasan waktu, keterbatasan anggaran,” kata  Menteri Pekerjaan Umum RI Dody Hanggodo saat meninjau pembangunan infrastruktur sumber daya air di Desa Nangsri, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu.

Ia mengatakan, anggaran untuk P3-TGAI setiap tahun ada dan dipastikan akan ada penambahan anggaran pada tahun depan.

“Kami akan tambahi, kalau tidak salah lebih dari 50 persen lebih tinggi daripada tahun 2025,” katanya.

Ia mengatakan, upaya tersebut tidak lepas dari keinginan Presiden Prabowo Subianto yang ingin agar seluruh petani di Indonesia meningkat kesejahteraannya.

“Kami dari PU kewajibannya adalah mengalirkan air hingga sawah-sawah yang terjauh. Sawah-sawah yang terjauh itu maksudnya adalah irigasi tersier, sekundernya, primernya harus sempurna, harus bagus, tidak ada lagi kebocoran sana sini, sehingga benar-benar air itu bisa mengalir sampai jauh,” katanya.

BACA JUGA: Sultan Jogja Ungkap Alasan Minta ke Pusat Bangun Irigasi di DIY

Ia mengatakan, program tersebut bertujuan agar kehidupan para petani di Indonesia makin sejahtera dan lebih baik dari waktu ke waktu.

“Harapannya para anak muda mulai tertarik untuk mengurusi sawah-sawah yang di pedesaan dan swasembada pangan bisa terlaksana di tengah gejolak politik dunia yang makin tidak karuan seperti ini,” katanya.

Terkait dengan pembangunan saluran irigasi tersier di Desa Nangsri tersebut, dikatakannya, dari awal yang targetnya hanya sepanjang 670 meter, saat ini ditambah menjadi 790 meter karena ada tambahan swadaya dari masyarakat.

“Ini sudah hampir selesai, sudah 93 persen, jadi sisa sedikit, Insya Allah di bulan Oktober selesai semuanya,” katanya.

Sementara itu, pada kesempatan tersebut ia juga menerima masukan dari petani setempat terkait beberapa persoalan pertanian, di antaranya hama tikus dan kebutuhan pupuk.

“Yang diperlukan tadi kan ada keperluan burung hantu untuk pembasmi hama tikus misalnya. Itu nanti akan kami diskusikan dengan Pak Menteri Pertanian,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|