Peringatan BMKG: Puncak Cuaca Ekstrem Berpotensi Muncul 10-11 Maret

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi cuaca ekstrem akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan. Namun, intensitas hujan diperkirakan akan menurun.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan puncak cuaca ekstrem yang menimbulkan hujan dengan intensitas tinggi kembali akan meningkat pada 11 Maret 2025.

"Kemungkinan akan kembali menjadi ekstrem lagi sekitar tanggal 10-11 Maret 2025. Kami memohon untuk terus mengupdate perkembangan informasi cuaca," ujar Dwikorita dalam rapat koordinasi dengan Menko PMK, BNPB, Basarnas, dan BPBD dari sejumlah wilayah, Selasa (4/3/2025).

Dwikorita pun memastikan informasi dari BMKG dilakukan sedini mungkin dan berulang kali setiap 3 jam. Bahkan, ketika hari H, perkembangan informasi diberikan per 30 menit.

"Sehingga mohon tindak lanjutnya a.l. mohon menyampaikan peringatan kepada masyarakat yang ada di bantaran sungai sebelum mereka terjebak, mungkin ada upaya mereka ditolong," ungkapnya.

Kemudian, BMKG berharap adanya penutupan bagi jembatan-jembatan yang rawan. Begitupula, pemantauan terhadap titik-titik rawan longsor.

"Mohon dengan hormat, apabila ada peringatan dini, hal-hal tersebut ditutup atau dialihkan atau diupayakan agar tidak ada masyarakat yang mendekat ke sana," tambah Dwikorita.

Sebelumnya, dalam rilis BMKG, Rabu (4/3/2025), Dwikorita menegaskan bahwa peran serta pemerintah daerah dalam mitigasi bencana sangat krusial, terutama dalam memastikan bahwa setiap peringatan dini ditindaklanjuti dengan langkah antisipatif di lapangan.

Dwikorita mengatakan bahwa peringatan dini bukan sekadar informasi, tetapi juga seruan untuk tindakan nyata. Kecepatan dan kesiapan dalam merespons peringatan dini cuaca ekstrem sangat menentukan upaya mitigasi risiko, baik dari segi korban jiwa maupun kerugian materiil.

"Kami terus menyampaikan peringatan dini cuaca ekstrem melalui berbagai kanal komunikasi resmi, termasuk website, aplikasi mobile, sms blasting dan media sosial BMKG. Namun, efektivitas peringatan dini ini sangat bergantung pada kesiapan daerah dalam meresponsnya dengan langkah konkret.

Dwikorita mengungkapkan, BMKG memahami bahwa banyak daerah saat ini dipimpin oleh kepala daerah baru yang mungkin masih dalam proses adaptasi dengan perangkat di bawahnya. Oleh karena itu, BMKG siap memberikan pendampingan lebih lanjut, agar pemahaman terhadap sistem peringatan dini semakin optimal dan dapat diterjemahkan ke dalam tindakan mitigasi yang efektif.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Alasan Warga RI Disebut "Kurang" Sadar Ancaman Cuaca Ekstrem

Next Article Diam-Diam BMKG Sibuk Lawan Cuaca Ekstrem, Jakarta Selamat dari Bahaya

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|