Pesantren Dinilai Sebagai Mercusuar Ilmu dan Moralitas

4 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak menyebut pondok pesantren (ponpes) sebagai mercusuar ilmu dan moralitas yang berperan besar dalam membangun bangsa dari berbagai aspek kehidupan.

“Alhamdulillah, suatu kehormatan menjadi bagian dari puncak peringatan hari lahir ke 200 Tahun Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas Jombang,” kata Wakil Gubernur (Wagub) Emil Elestianto Dardak pada acara Puncak Peringatan 200 Tahun Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Sabtu (25/10/2025) malam.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Menurut Emil, 200 tahun adalah waktu yang sangat panjang dan tidak mudah suatu institusi untuk bertahan sekian lama.

"Tetapi, Ponpes Tambakberas telah membuktikan bahwa dengan semakin bertambah tahun menjadi semakin kokoh dan mengakar,” tambahnya.

Dia menilai pondok pesantren merupakan mercusuar ilmu dan moralitas yang turut memberikan andil besar dalam membangun bangsa dari aspek ekonomi, sosial, budaya, moral, dan akhlak.

“Ini adalah mercusuar ilmu dan moralitas sejak dua abad lalu, sejak 1825. Kalau Indonesia ingin berdiri kokoh, mari kita pastikan Pondok Pesantren menjadi tiang penyangga kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.

Ia menjelaskan sistem pendidikan di pesantren menggabungkan pendidikan agama dan pengetahuan umum, dimana santri dibentuk dengan nilai moral, akhlak, dan karakter luhur.

Lebih lanjut, Emil menambahkan sistem pendidikan pesantren tidak lekang oleh zaman, karena menanamkan nilai spiritual dan intelektualitas bagi santri yang membentuk karakter patriotik.

“Kita akan menyongsong datangnya 10 November. Mungkin tidak ada 10 November kalau tidak ada cerita resolusi jihad, karena banyak yang gugur di medan pertempuran pada 10 November adalah santri-santri patriot yang luar biasa,” katanya.

Ia berharap pada usia Ponpes Bahrul Ulum yang menginjak abad ketiga, pesantren tersebut semakin berperan dalam membentuk santri berkontribusi bagi pembangunan bangsa.

“Memasuki usia abad yang ketiga, semoga menjadi abad yang lebih istimewa bagi Jawa Timur, Indonesia dan dunia,” pungkasnya.

Senada dengan Wagub Emil, Wakil Presiden (Wapres) Indonesia ke-13 Periode 2019–2024, Ma’ruf Amin mengatakan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang selama dua abad telah berkontribusi besar dalam mencetak para ulama.

“Dua abad Ponpes Bahrul Ulum menjadi pabrik kiai. Jadi, terus memproduksi kiai, sudah berapa kiai yang dihasilkan itu suatu investasi yang luar biasa. Kalau tidak ada pondok, tidak ada kiai. Kalau pondok ini sampai hancur, berarti pabrik kiai berhenti,” kata Ma’ruf Amin.

Ulama itu, kata Ma'ruf Amin, mempunyai mistaq rabbani yakni kesepakatan Allah dengan para nabi.

"Ulama waratsatul anbiya, maka kiai merupakan pewaris dan penerus nabi. Tugas para ulama adalah perjanjian yang kuat menjalankan dakwah ilallah,” tuturnya.

Ma’ruf berharap santri Ponpes Bahrul Ulum periode abad ketiga mampu melahirkan generasi santri hebat seperti Syarah Al Hikam, yakni memiliki ilmu cukup, kepekaan tinggi, dan sikap tangguh (resilien).

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren (PP) Bahrul Ulum Tambakberas Jombang K.H. Hasib Wahab Hasbullah mengatakan peringatan dua abad ini menjadi momentum bersejarah dan istimewa.

“Peringatan 2 abad ini istimewa karena tidak akan diperingati lagi sampai menginjak usia 3 abad. Ini adalah momentum yang sangat meriah, kita sambut kegembiraan memasuki usia ke-200 tahunnya,” kata Kiai Hasib Wahab.

Kiai Wahab berharap peringatan dua abad ini menjadi warisan ilmu dan semangat bagi Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas untuk terus mengembangkan sistem pendidikan Islam yang lebih maju di Indonesia.

sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|