Petani Jawa Gali Sawah Ketemu Emas 16 Kg, Mendadak Kaya Raya

1 month ago 26

8000 hoki List Situs website Slot Maxwin China Terkini Mudah Scatter Full Banyak

hokikilat.com List Daftar website Slots Gacor China Terkini Pasti Lancar Menang Setiap Hari

1000 Hoki Online Data Akun server Slots Gacor China Terbaru Pasti Menang Setiap Hari

5000hoki Login web Slots Gacor Singapore Terbaik Gampang Menang Full Banyak

7000hoki List Platform situs Slots Maxwin Japan Terpercaya Pasti Lancar Win Full Non Stop

9000 Hoki Online List Situs server Slots Maxwin Philippines Terkini Mudah Jackpot Full Non Stop

Alternatif Agen Slot Maxwin server Vietnam Terkini Sering Lancar Menang Full Terus

Idagent138 Slot Game Terbaik

Luckygaming138 Daftar Slot Online

Adugaming Daftar Slot Game

kiss69 Daftar Id Slot Terbaik

Agent188 Akun Slot Anti Rungkad Online

Moto128 Id Slot Game

Betplay138 Id Slot Terpercaya

Letsbet77 Slot Game Online

Portbet88 Akun Slot Gacor Online

Jfgaming Id Slot Anti Rungkat

MasterGaming138 Id Slot Anti Rungkad Online

Adagaming168 Daftar Akun Slot Online

Kingbet189 Akun Slot Anti Rungkad Terbaik

Summer138 Daftar Akun Slot Anti Rungkat Terbaik

Evorabid77 Slot Anti Rungkat Terpercaya

Jakarta, CNBC Indonesia - Penemuan harta karun emas bukan sekadar cerita fiksi. Cipto Suwarno, seorang petani dari desa di Wonoboyo, Klaten, Jawa Tengah, mengalami kejadian luar biasa ketika tanpa sengaja menemukan harta karun emas terbesar dalam sejarah.

Seperti hari-hari biasanya, hari itu ia pergi bekerja di sawah. Pada Rabu, 17 Oktober 1990, saat mencangkul tanah, cangkulnya mengenai benda keras. Awalnya, ia mengira itu hanya batu dan mencoba menyingkirkannya. Namun, begitu mengangkatnya, ia terkejut dan tidak bisa berkata-kata.

"Emas, emas, emass!!!," teriak Suwarno.

Betapa kagetnya dia melihat benda keras yang terkena cangkulnya itu bukanlah batu, melainkan guci keramik dibalut emas. Kerumunan pun langsung tercipta. Di hadapan para pejabat desa, dia melanjutkan penggalian dan ditemukan harta karun fantastis: 16 kg emas.

"Jika dirinci, barang temuan tadi terdiri dari bokor gembung, 6 tutup bokor, 3 gayung, 1 baki, 97 gelang, 22 mangkuk, pipa rokok, guci besar, 2 guci kecil, 11 cincin, 7 piring, 8 subang, tas tangan, keris, manik-manik, dan uang logam," tulis Tempo (3 November 1990).

Penemuan Suwarno kemudian dicatat sejarah sebagai Harta Karun Wonoboyo yang kelak dianggap sebagai temuan arkeologi berupa emas terbesar sepanjang sejarah.

Para arkeolog menyimpulkan seluruh harta karun tersebut berasal dari akhir abad ke-9 hingga pertengahan abad ke-10. Kesimpulan ini diperoleh karena bentuk temuan emas yang sesuai dengan zamannya. Dalam mangkuk emas ada relief Ramayana. Lalu, di koin emas terdapat tulisan "Saragi Diah Bunga."

Terlepas dari kapan dan dari mana harta itu berasal, Harta karun Wonoboyo dapat mengindikasikan bagaimana orang-orang Jawa pada masa kerajaan kuno abad ke-9 dan 10, baik elit atau rakyat biasa, menggunakan emas dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, jauh sebelum masa itu.

Hobi Pakai Emas

Dahulu emas memang bisa diperoleh dengan mudah dan murah. Alhasil, benda berharga itu melekat dalam kehidupan masyarakat Jawa kuno.

Berbagai catatan menunjukkan di era Majapahit (1293-1527 M), misalnya, para bangsawan kerap memiliki emas dalam jumlah besar. Berbagai benda dilapisi oleh emas, mulai dari kereta hingga kipas.

Selain itu, sebagaimana dipaparkan Stuart Robson dalam Desawarna by Mpu Prapanca (1995), kerajaan Daha yang sezaman dengan Majapahit juga punya kebiasaan serupa. Dia menyoroti kebiasaan putri dari Raja Daha yang kerap menggunakan kereta berlapis emas.

Lalu, arkeolog Slamet Mulyana dalam Menuju Puncak Kemegahan (2012), menceritakan bagaimana emas menjadi barang idaman di era Majapahit seperti yang ditulis oleh Empu Prapanca dalam Nagarakertagama.

"Ia ingin sama dengan empu Winada yang bercita-cita mengumpulkan banyak uang dan emas," tulis Prapanca, ditulis ulang oleh Slamet Mulyana.

Kegemaran mengoleksi emas juga tak hanya buat estetika, tapi juga transaksi perdagangan. Erwin Kusuma dalam Uang Indonesia: Sejarah dan Perkembangannya (2021) mencatat, masyarakat Jawa kuno lazim menggunakan emas dalam transaksi perdagangan di pasar. Hanya saja, transaksi melalui emas digunakan dalam skala besar, seperti jual-beli tanah, bukan transaksi di pasar.

Kaitan antara masyarakat Jawa dan emas juga kerap menjadi sorotan penjelajah asing. Saat berkunjung ke Jawa, penjelajah China takjub melihat para raja hidup mewah. Seperti diceritakan Nusantara dalam Catatan Tionghoa (2009), penjelajah China tersebut melihat emas bertaburan di sekitar raja. Saat makan saja mereka menggunakan peralatan berbahan emas.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga Emas Makin Berkilau, Saham Emitennya Ikut Melambung?

Next Article Kisah Petani Jawa Dapat Harta Karun Emas 16 Kg Saat Gali Sawah

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|