REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT PLN (Persero) memprioritaskan keamanan instalasi listrik rumah warga dalam pemulihan pascabencana di Aceh, meski jaringan kelistrikan di banyak wilayah telah kembali aktif. Kebijakan ini ditempuh menyusul tingginya kerusakan rumah pelanggan yang masih tertimbun lumpur dan berisiko membahayakan keselamatan.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan bahwa pemulihan sistem kelistrikan tidak selalu sejalan dengan kondisi rumah pelanggan. Sejumlah daerah mencatat jaringan desa telah menyala hampir sepenuhnya, namun penyalaan dari rumah ke rumah belum dapat dilakukan karena instalasi belum aman.
“Desanya sudah menyala, tetapi rumah-rumah pelanggan PLN masih tertimbun lumpur sehingga kami belum berani menyalakan karena berisiko tersengat,” kata Darmawan dalam Rapat Koordinasi Satgas Pemulihan Pascabencana di Jakarta, Selasa (30/12/2025).
PLN mencatat kondisi tersebut terjadi di berbagai kabupaten. Di Aceh Utara, hampir seluruh desa telah menyala dengan hanya dua desa masih padam dari total 850 desa. Namun jumlah rumah pelanggan terdampak mencapai lebih dari 80 ribu unit, terdiri atas sekitar 13 ribu rumah rusak berat, 20 ribu rumah rusak sedang, dan sisanya rusak ringan. Aceh Tamiang mencatat tujuh desa masih padam dari 209 desa, tetapi rumah pelanggan terdampak lebih dari 38 ribu unit.
Situasi serupa juga terjadi di Bireuen dan Aceh Timur. Di Bireuen, 607 desa sudah menyala dari total 609 desa, dengan jumlah rumah terdampak lebih dari 31 ribu unit. Aceh Timur mencatat 491 desa menyala dari 513 desa atau sekitar 95 persen, dengan rumah pelanggan terdampak melampaui 11 ribu unit.
“Evakuasi material tidak berhubungan langsung dengan jumlah rumah yang rusak,” ujar Darmawan.
PLN juga mencatat Pidie Jaya telah mencapai 100 persen desa menyala dari 222 desa. Namun lebih dari 10 ribu rumah pelanggan masih rusak dan tertimbun lumpur sehingga penyalaan instalasi rumah ditunda demi keselamatan warga.
Di sisi lain, pemulihan jaringan listrik di wilayah dengan tingkat kerusakan berat masih terus berlangsung. Aceh Tengah mencatat 70,8 persen desa sudah menyala, Bener Meriah 83,6 persen, dan Gayo Lues sekitar 69,9 persen. Untuk Aceh Tengah dan Bener Meriah, PLN masih mengandalkan evakuasi material melalui jalur udara dengan pengiriman 510 tiang listrik menggunakan pesawat Hercules. Akses darat menuju Gayo Lues mulai terbuka sehingga 210 tiang listrik dalam perjalanan menuju lokasi terdampak.
PLN turut memprioritaskan pemulihan layanan publik. Perusahaan membantu pembersihan dan pemulihan instalasi listrik di rumah sakit umum daerah dan puskesmas yang masih terdampak lumpur meski jaringan sudah menyala.
Hingga kini, PLN telah menyelesaikan pemulihan kelistrikan di 33 rumah sakit dan puskesmas serta membantu pemulihan instalasi listrik masjid di sejumlah wilayah Aceh. Upaya ini diarahkan agar pemulihan berlangsung aman sekaligus mempercepat kembalinya aktivitas sosial dan layanan dasar masyarakat.

3 hours ago
2

















































