Seorang wanita Palestina menggendong seorang anak saat mereka berjalan di sepanjang tenda yang didirikan untuk pengungsi di Kota Gaza, Rabu, 17 Desember 2025.
Laporan Muhammad Rabah dari Jalur Gaza
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Angin kencang musim dingin yang melanda Jalur Gaza belakangan terus merenggut korban jiwa di tengah pembatasan bantuan oleh Israel. Tenda-tenda tak mampu menahan angin dan dingin, menimbulkan puluhan kematian.
Jurnalis Muhammad Rabah melaporkan dari Gaza, pada Selasa, angin kencang dan hujan lebat melanda berbagai wilayah Jalur Gaza, menumbangkan dan membanjiri ribuan tenda yang menampung pengungsi Palestina. Badai tersebut menandai satu lagi bencana kemanusiaan yang menambah penderitaan warga sejak dimulainya serangan Israel di daerah kantong tersebut.
Air banjir menggenangi tenda-tenda di dataran rendah, sementara hembusan angin kencang membuat tenda-tenda lain tersungkur, memaksa banyak keluarga—termasuk anak-anak—beraktivitas di tempat terbuka di tengah cuaca yang sangat dingin. Upaya warga untuk mengamankan tenda mereka terbukti sia-sia melawan intensitas badai dan kekuatan angin.
Jalur Gaza saat ini berada di bawah cengkeraman sistem tekanan rendah kutub baru, dengan kecepatan angin mencapai 100 kilometer per jam, disertai hujan lebat.
Ratusan ribu pengungsi Palestina tinggal di tenda-tenda compang-camping yang tidak memberikan perlindungan dari dingin atau hujan, di tengah kekurangan pasokan pemanas dan pakaian musim dingin.
Kondisi angin kencang yang menerbangkan tenda-tenda di Jalur Gaza, Senin (29/12/2025). (Muhammad Rabah/Dok Republika)
Penderitaan mereka semakin parah dengan terjadinya badai musim dingin, yang sejak awal Desember telah merenggut nyawa 25 warga Palestina—termasuk enam anak yang meninggal karena cuaca dingin yang ekstrem. Yang lainnya syahid karena runtuhnya bangunan atau jatuh ke lubang pengumpulan air hujan dan sumur, menurut Pertahanan Sipil Palestina.
Badai juga telah berdampak pada lebih dari seperempat juta pengungsi dari sekitar 1,5 juta orang yang tinggal di tenda dan tempat penampungan sementara yang tidak memenuhi standar perlindungan paling dasar sekalipun, menurut data sebelumnya dari Kantor Media Pemerintah Gaza

2 hours ago
1

















































