FOTO Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
25 October 2025 13:30
New Delhi kembali diselimuti kabut asap tebal setelah perayaan Diwali, dengan peningkatan tajam kunjungan ke rumah sakit darurat. Seorang pakar kesehatan setempat pada Jumat (24/10/2025) mengatakan lonjakan pasien terutama terjadi di kalangan anak-anak, lansia, dan penderita penyakit bawaan. (Tangkapan Layar Video Reuters/ANI)
Menurut platform pemantauan kualitas udara Swiss, IQAir, indeks kualitas udara (AQI) New Delhi pada Jumat sore mencapai 193, menempatkan sejumlah wilayah kota dalam kategori “Sangat Buruk”. Angka tersebut menunjukkan tingkat polusi yang berisiko bagi kesehatan masyarakat. (REUTERS/Anushree Fadnavis)
Dokter paru-paru Dr. Randeep Guleria, mantan direktur All India Institute of Medical Sciences (AIIMS), menyebut peningkatan signifikan kasus gangguan pernapasan telah terlihat sejak pasca-Diwali. “Pasien dengan batuk kronis, sesak napas, dan iritasi tenggorokan meningkat, terutama pada kelompok rentan,” ujarnya. (Tangkapan Layar Video Reuters/ANI)
Polusi udara di ibu kota India biasanya memburuk pada musim dingin, sebagian besar akibat pembakaran jerami di negara bagian tetangga seperti Punjab dan Haryana. Para petani membakar sisa tanaman setelah panen untuk mempersiapkan lahan baru, sementara udara dingin yang tenang menjebak partikel polusi di atmosfer dan menciptakan kabut asap pekat. (REUTERS/Bhawika Chhabra)


















































