FOTO Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
23 February 2025 19:30

Hamas membebaskan enam sandera Israel di Gaza, Palestina, Sabtu (22/2). Keenamnya menjadi sandera hidup terakhir yang dibebaskan pada fase pertama gencatan senjata. Pertama, Hamas melepas dua sandera di Rafah. Keduanya adalah Tal Shoham (40) dan Avera Mengistu (38). (REUTERS/Hatem Khaled)

Pada upacara pelepasan, Shotam diminta menyampaikan pidato di hadapan banyak orang dan diapit oleh tentara Hamas yang bersenjata. (REUTERS/Hatem Khaled)

Selanjutnya, tiga sandera dilepaskan di Nuseirat, Gaza. Ketiganya adalah Eliya Cohen (27), Omer Shem Tov (22), dan Omer Wenkert (23). (REUTERS/Ramadan Abed)

Mereka melambaikan tangan sambil memegang sertifikat pelepasan sebelum diserahkan ke Palang Merah. Ketiganya diculik dari lokasi festival musik Nova dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel Selatan. (REUTERS/Ramadan Abed)

Sandera terakhir yang dipulangkan hari ini adalah Hisham al-Sayed (37). Ia ditangkap di Gaza sekitar satu dekade lalu setelah memasuki wilayah tersebut atas kemauan sendiri. Sebagai imbalannya, Israel diharapkan bakal melepas 602 sandera dan tahanan Palestina. (REUTERS/Stringer)

Para sandera dibawa menggunakan helikopter. Sebanyak 445 di antaranya merupakan warga Palestina yang ditangkap Israel selama perang berlangsung. Sementara sisanya merupakan narapidana yang menjalani hukuman panjang atau seumur hidup. (REUTERS/Amir Cohen)

Tal Shoham, seorang sandera duduk di sebelah putranya, yang memegang plakat bertuliskan: "Kebebasan itu gila", saat mereka duduk di dalam helikopter. Kesepakatan gencatan senjata tahap pertama antara Hamas dan Israel berlangsung sejak 19 Januari dan akan berakhir pada 1 Maret 2025. (GPO/Handout via REUTERS)