Potret RS Kewalahan, Dipenuhi Korban Pemberontakan Berdarah

2 months ago 33

CNBC Indonesia News Foto News

FOTO Internasional

Reuters, CNBC Indonesia

24 January 2025 13:50

Petugas kesehatan menangani pasien yang baru dirawat dengan dugaan luka tembak di rumah sakit CBCA Ndosho menyusul meningkatnya pertempuran antara pemberontak M23 dan Angkatan Bersenjata Republik Demokratik Kongo (FARDC), di kota Sake, dekat Goma, di bagian timur Republik Demokratik Kongo, 23 Januari 2025. (REUTERS/Arlette Bashizi)

Rumah sakit Bethesda di Goma kewalahan pada hari Kamis (23/1/2025) karena korban dari serangan pemberontak M23 yang sedang berlangsung terus bertambah, dengan para korban menceritakan kisah-kisah mengerikan tentang bertahan hidup.  (REUTERS/Arlette Bashizi)

Petugas kesehatan menangani pasien yang baru dirawat dengan dugaan luka tembak di rumah sakit CBCA Ndosho menyusul meningkatnya pertempuran antara pemberontak M23 dan Angkatan Bersenjata Republik Demokratik Kongo (FARDC), di kota Sake, dekat Goma, di bagian timur Republik Demokratik Kongo, 23 Januari 2025. (REUTERS/Arlette Bashizi)

Staf medis berjuang untuk mengatasi masuknya korban, sehingga mendirikan tenda-tenda darurat di sekitar lokasi rumah sakit untuk menampung yang terluka. (REUTERS/Arlette Bashizi)

Petugas kesehatan menangani pasien yang baru dirawat dengan dugaan luka tembak di rumah sakit CBCA Ndosho menyusul meningkatnya pertempuran antara pemberontak M23 dan Angkatan Bersenjata Republik Demokratik Kongo (FARDC), di kota Sake, dekat Goma, di bagian timur Republik Demokratik Kongo, 23 Januari 2025. (REUTERS/Arlette Bashizi)

Seorang penyintas, Jeannette Neema Matondo menceritakan bagaimana sebuah bom menghantam kelompoknya saat mereka melarikan diri dari kota Mubambiro yang terkepung. "Semua orang di sekitar saya tewas, hancur seperti daging," katanya. Matondo juga kehilangan dua anak dalam ledakan itu. (REUTERS/Arlette Bashizi)

Petugas kesehatan menangani pasien yang baru dirawat dengan dugaan luka tembak di rumah sakit CBCA Ndosho menyusul meningkatnya pertempuran antara pemberontak M23 dan Angkatan Bersenjata Republik Demokratik Kongo (FARDC), di kota Sake, dekat Goma, di bagian timur Republik Demokratik Kongo, 23 Januari 2025. (REUTERS/Arlette Bashizi)

M23 adalah kelompok pemberontak Tutsi terbaru yang melawan pasukan Kongo, dibentuk berdasarkan kesepakatan damai 23 Maret 2009 yang dianggap gagal mengintegrasikan Tutsi ke militer dan pemerintahan. (REUTERS/Arlette Bashizi)

Petugas kesehatan menangani pasien yang baru dirawat dengan dugaan luka tembak di rumah sakit CBCA Ndosho menyusul meningkatnya pertempuran antara pemberontak M23 dan Angkatan Bersenjata Republik Demokratik Kongo (FARDC), di kota Sake, dekat Goma, di bagian timur Republik Demokratik Kongo, 23 Januari 2025. (REUTERS/Arlette Bashizi)

Setelah merebut kota Minova pada hari Selasa (21/1), para pejuang M23 melanjutkan serangan mereka, bergerak ke kota Sake, sekitar 20 km dari Goma. Seorang administrator lokal dan kepala kelompok masyarakat sipil mengatakan terjadi bentrokan dengan tentara pada Kamis pagi. (REUTERS/Arlette Bashizi)

Petugas kesehatan menangani pasien yang baru dirawat dengan dugaan luka tembak di rumah sakit CBCA Ndosho menyusul meningkatnya pertempuran antara pemberontak M23 dan Angkatan Bersenjata Republik Demokratik Kongo (FARDC), di kota Sake, dekat Goma, di bagian timur Republik Demokratik Kongo, 23 Januari 2025. (REUTERS/Arlette Bashizi)

Sementara itu, ketakutan akan kemajuan pemberontak lebih lanjut telah mencengkeram penduduk Goma, yang mendorong banyak pemilik toko untuk menutup usaha mereka. Pasar-pasar yang dulunya ramai kini sepi, karena ketidakpastian atas langkah pemberontak selanjutnya melumpuhkan kegiatan ekonomi. (REUTERS/Arlette Bashizi)


Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|