Prabowo Lagi Hemat Besar-besaran, Luhut Beri Respons Tak Terduga

2 months ago 20

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan menekankan pentingnya efisiensi anggaran dalam meningkatkan kualitas belanja negara dan dampaknya terhadap ekonomi lokal. Kendati demikian, Luhut tetap mengingatkan anggaran sebesar Rp300 triliunan itu harus dikelola dengan cermat agar benar-benar memberikan manfaat maksimal.

"Efisiensi anggaran, saya pikir ini sangat penting. Tetapi kita harus berhati-hati lagi tentang bagaimana mengalokasikan Rp300 triliun rupiah ini, dan bagaimana kita mendapatkan Rp300 triliun rupiah itu. Sesuatu seperti ini harus kita pelajari dengan saksama," kata Luhut dalam paparannya di acara Indonesia Economic Summit, di Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Pernyataan Luhut ini sejalan dengan kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan penghematan anggaran hingga tiga putaran dengan total Rp750 triliun. Perlu diketahui, penghematan anggaran tahap pertama telah mencapai Rp306,69 triliun, sebagaimana diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025.

Sejalan dengan itu, Luhut menyoroti peran sektor swasta untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, sekitar 85% pergerakan ekonomi nasional sebenarnya didorong oleh perusahaan swasta, sedangkan anggaran negara hanya berkontribusi sekitar 50%.

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan di acara Indonesia Economic Summit, di Jakarta, Selasa (18/2/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)Foto: Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan di acara Indonesia Economic Summit, di Jakarta, Selasa (18/2/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan di acara Indonesia Economic Summit, di Jakarta, Selasa (18/2/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Ia mencontohkan bagaimana negara-negara seperti Prancis memberikan ruang besar bagi perusahaan besar dan menengah untuk berkembang. Oleh karena itu, pemerintah perlu terus mendorong iklim investasi yang lebih baik dan menghilangkan hambatan birokrasi yang menghambat dunia usaha.

"Peran sektor swasta sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. 85% ekonomi kita pada dasarnya digerakkan oleh perusahaan swasta. Jadi hanya 50% oleh anggaran nasional. Jadi mohon dimengerti," ucap dia.

Dalam kesempatan itu, Luhut juga memberikan pesan tegas ihwal pejabat yang dianggap menghambat efisiensi dan investasi. Ia mengatakan siap menangani keluhan terkait birokrasi yang tidak efisien dan jika perlu, melaporkannya langsung kepada Presiden.

"Saya katakan kepada Presiden, 'Pak, jika Anda tidak bisa menangani yang satu ini, sampai batas tertentu, pecat saja, Pak. Mengapa harus mempertahankan orang yang membuat masalah di dalam pemerintahan? Kalau tidak, Anda tidak akan berhasil," ujarnya.

Luhut menegaskan, efisiensi yang dilakukan pemerintah beberapa waktu belakangan ini adalah kunci untuk menciptakan perekonomian yang lebih baik. Ia juga mengajak masyarakat untuk tidak ragu melaporkan kendala yang mereka temui dalam urusan dengan birokrasi.

"Jika ada pejabat yang mempersulit, beri tahu kami. Saya janji, kepentingan kami hanya satu, membuat negara ini lebih baik. Jadi kami tidak punya kepentingan apapun di situ," pungkasnya.


(wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Nasib Program Cek Kesehatan Gratis di Tengah Efisiensi Anggaran

Next Article Hadir di Acara Pelantikan Menteri Prabowo, Luhut Diam Seribu Bahasa

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|