Presiden: TNI Tulang Punggung Pertahanan, Harus Terus Bersama Rakyat

3 hours ago 1
Presiden Prabowo, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin (ketiga kiri), Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto- kedua kanan.Presiden Prabowo, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin (ketiga kiri), Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto- kedua kanan.

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto mengingatkan, di tengah ketidakpastian dinamika geopolitik global, termasuk perang dan konflik bersenjata di beberapa belahan dunia, Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus ingat perannya sebagai benteng NKRI.

"TNI tulang punggung pertahanan Indonesia yang menjadi penjamin kedaulatan kita. Bahwa, TNI harus siap melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. TNI harus siap mengorbankan segala-galanya untuk keselamatan bangsa dan rakyat Indonesia," pesan Presiden.

Kepala Negara mengucapkan dirgahayu ke-80 TNI di Silang Monas, Jakarta Pusat, Ahad (5/8/2025). Presiden juga menekankan, TNI adalah benteng dan tulang punggung pertahanan NKRI.

"Saya menyampaikan ucapan selamat Hari Ulang Tahun ke-80 Tentara Nasional Indonesia. Dirgahayu TNI. Saudara-saudara sekalian, marilah kita sejenak ingat sejarah perjalanan bangsa, dan sejarah perjalanan TNI,” ujar Prabowo.

Ia melanjutkan, “Kita faham dan kita mengerti bahwa Tentara Nasional Indonesia lahir dari rakyat Indonesia. TNI adalah anak kandung rakyat Indonesia, TNI berasal dari rakyat. TNI timbul dan tenggelam bersama rakyat Indonesia."

Kepala Negara turut mengucapkan terima kasih atas pengabdian dan prestasi-prestasi yang ditorehkan seluruh prajurit TNI.

"Atas nama negara, bangsa, dan Pemerintah Indonesia, saya ucapkan penghargaan dan terima kasih atas prestasi TNI sampai saat ini. TNI selalu tampil di saat kritis, TNI tidak akan ragu-ragu untuk mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dan rakyat di atas segala kepentingan yang lain," ucap Prabowo.

Di pengujung amanatnya, Prabowo mengucapkan terima kasih kepada keluarga masing-masing prajurit, termasuk para istri, suami, dan anak-anak prajurit.

"Saya selalu berdoa Yang Mahakuasa akan selalu beserta para prajurit dan keluarga besar TNI," kata Prabowo.

Pada kesempatan sebelumnya, Presiden Prabowo memerintahkan Panglima TNI Jenderal Agus Subianto dan tuga Kepala Staf Angkatan untuk memperbaiki organisasi TNI sesuai kebutuhan zaman.

Ia berpesan agar organisasi yang usang di tubuh TNI mesti diperbarui.

Presiden berpesan pentingnya evaluasi agar pengabdian TNI menjadi lebih maksimal.

"TNI harus introspeksi diri dengan semua organisasi yang kita miliki. TNI harus tanggap, TNI harus bantu penegak hukum, TNI harus bantu pemerintah daerah, pemerintah pusat untuk menjaga kekayaan kita, sumber daya alam kita," ujar Prabowo.

Sebagai evaluasi itu, Prabowo meminta Panglima mengecek organisasi di internal TNI. Mantan panglima Kostrad itu ingin organisasi penopang TNI dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman.

"Saya perintahkan Panglima TNI, Kepala Staf, kaji terus perkembangan teknologi dan sains. Kaji terus organisasi, bila perlu organisasi yang usang diganti dengan organisasi yang tepat untuk kepentingan bangsa Indonesia," ujar Prabowo.

Ia juga berpesan kemajuan TNI dapat dilakukan lewat pelibatan teknologi terkini.

Prabowo menekankan agar TNI jangan sampai ketinggalan dengan teknologi kecerdasan buatan (AI). "Ikuti perkembangan teknologi siber, teknologi kecerdasan, sekarang ini artificial intelligence, ikuti, jangan ketinggalan," imbuh Presiden.

Republika

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|