Ilustrasi. - Freepik
Harianjogja.com, JAKARTA—Presiden Prabowo Subianto meminta Menteri Kesehatan untuk memperbanyak jumlah dokter gigi di setiap puskesmas untuk keperluan program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Permintaan ini diutarakan Presiden setelah menerima laporan mengenai pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dari Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (5/8) malam.
"Beliau [Presiden Prabowo] tadi tanya hasil temuannya [CKG] apa, yang paling tinggi ternyata gigi. Jadi, kesehatan gigi kita buruk sekali, sesuai juga bahwa dari 10.000 puskesmas, yang gak punya dokter ada sekitar 600-an (puskesmas), yang enggak punya dokter gigi itu 4.000-an (puskesmas) sehingga itu tugasnya saya adalah bagaimana memperbaiki (tingkat kesehatan gigi) anak-anak sekolah termasuk juga dewasa dan lansia (lanjut usia) itu giginya bisa lebih sehat lagi," kata Menkes Budi menjawab pertanyaan wartawan.
Dalam rapat yang sama dengan Presiden, Selasa malam, keduanya juga membahas peresmian tiga rumah sakit baru. "Jadi, ada rumah sakit di Jayapura, kan sudah menjadi rumah sakit Kementerian kesehatan yang besar itu, juga Beliau setuju, nanti Beliau akan meresmikan," kata Budi.
Menkes melanjutkan ada juga Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof. Dr. Mahar Mardjono Jakarta.
"Kalau teman-teman (ke) Cawang, itu kelihatan gede kan. Beliau setuju mungkin dalam waktu dekat akan diresmikan Beliau, dan ada Rumah Sakit Khusus Jantung di Solo, yang merupakan hibah dari Raja Uni Emirat Arab (UAE) itu juga akan diresmikan. Jadi, ada tiga rumah sakit besar baru yang akan diresmikan," sambung Budi Gunadi.
BACA JUGA: Vonis Mati untuk Polisi Terlibat Narkoba, Ini Kata Kompolnas
Pembangunan RS PON Prof. Dr. Mahar Mardjono Jakarta saat ini telah rampung. Proyek pembangunan RS PON itu, yang dikerjakan oleh WIKA dan PT PP, sebesar Rp1,03 triliun.
RS PON, yang didapuk akan menjadi rumah sakit dan pelayanan medis, pusat pendidikan dan riset khusus otak, dibangun di atas lahan seluas 116.000 meter persegi di daerah Cawang, Jakarta Timur. Kompleks RS PON terdiri atas tiga bangunan utama setinggi 11 lantai, yang mengintegrasikan berbagai fasilitas yang mengadopsi teknologi canggih untuk mendukung pelayanan neurologi secara menyeluruh.
Pembangunan RS PON itu dikerjakan oleh WIKA dan PT PP dengan nilai kontrak sebesar Rp1,03 triliun.
Dalam prosesnya, pembangunan RS PON Prof. Dr. Mahar Mardjono juga didukung oleh kerja sama antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Kementerian Perdagangan Luar Negeri dan Pembangunan Belanda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara