Program 3 Juta Rumah Jadi Tanda Tanya, Pengembang Usul Ini ke Prabowo

2 days ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Program 3 juta rumah belum berakselerasi maksimal. Para bos pengembang perumahan pun mempertanyakan kejelasan regulasi dalam menjalankan program ambisius ini.

Belakangan para bos pengembang dari lima asosiasi menilai situasi properti tidak kondusif, misalnya ketidakjelasan kuota rumah subsidi FLPP. Kelima asosiasi ini merupakan total 90% dari total pengembang di Indonesia.

Mereka adalah Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Joko Suranto, Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah, Ketua Umum Aliansi Pengembang Perumahan Nasional Jaya (Appernas Jaya) Andriliwan Muhammad, Ketua Umum Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Ari Tri Priyono, serta Ketua Umum Asosiasi Pengembangan dan Pemasaran Rumah Nasional (Asprumnas) M. Syawali.

"Kami mendorong FLPP untuk segera berjalan, dan sudah berulang kali dilakukan pembahasan tetapi sampai saat ini belum diputuskan. Untuk itu kami pengembang mendorong adanya alternatif pembiayaan atas produksi rumah dengan harga setara rumah subsidi. Alhamdulillah saat ini beberapa bank sudah menunjukkan komitmen untuk membuat formula produk dan skema pembiayaannya," kata Joko, Selasa (18/2/2025).

Pengembang perumahan akan menyelesaikan proyek FLPP yang sedang berjalan, dan selanjutnya menunggu arahan Presiden Prabowo atau Ketua Satgas Perumahan atas keberlanjutan program 3 juta rumah dan FLPP.

"Pengembang perumahan juga berharap Presiden Prabowo Subianto berkenan menyampaikan kepada para pelaku usaha terkait program 3 juta rumah, dan apa menjadi pandangan kepala negara terhadap program besar tersebut. Pengembang memohon ada ruang dialog antara asosiasi pengembang dan Presiden Prabowo Subianto," kata Joko.

Ada desakan juga kepada pemerintah agar membuat iklim dan suasana kebersamaan yang kompak, tanpa menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu. Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto bahwa Indonesia butuh persatuan dalam melakukan pembangunan.

"Pengembang besar tanya-tanya ke kami di pengurus, mereka bingung kondisi saat ini, ada apa? Jadi bukan hanya pengembang kecil menengah tapi yang besar melihat ketidakpastian itu," sebut Joko.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Menanti Kebijakan Pemerintah Untuk Sektor Properti

Next Article RI Punya Program Bangun 3 Juta Rumah, Gasnya Bakal Pakai Ini..

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|