Purbaya Mau Sikat Mafia Pakaian Bekas Impor, Pedagang Menjerit

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Sentra pakaian thrifting atau impor bekas di Jakarta tak hanya ditemui di kawasan Pasar Senen saja, tetapi juga ada di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Lokasinya berada di Pasar Metro Atom, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Lokasi ini juga masih masuk ke dalam kawasan Pasar Baru.

Pakaian-pakaian thrifting berada di lantai 3 dan 4 pasar ini. Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia pada Senin (27/10/2025), suasana pasar tidak begitu ramai. Banyak pakaian impor yang dijual di sini mulai dari kaos, jaket, celana panjang formal, kemeja, dan lain-lainnya.

Tak hanya di Pasar Senen saja, pedagang thrifting di Pasar Baru juga ada yang mengaku resah resah ketika mendengar bakal ada penindakan terkait thrifting dan balpres oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.

Salah satunya diungkap oleh Santi, pedagang pakaian impor bekas di Pasar Baru. Ia mengaku resah jika nantinya penindakan tersebut membuat dirinya tidak bisa berjualan lagi karena tak ada lagi pasokan baju bekas.

"Ya khawatir juga ya, karena kalau pihak importirnya ditindak, kemudian pakaian bekasnya jadi tidak ada, nanti kami tidak bisa berjualan lagi," kata Santi saat ditemui CNBC Indonesia, Senin (27/10/2025).

Meski begitu, pihaknya berharap jika memang nantinya ada penindakan kepada para importir, pemerintah dapat memenuhi kekhawatiran pedagang

"Ya kalau mau nindak importir sih tidak masalah ya, tapi balik lagi, pemerintah harus bisa meredam kekhawatiran kami, ya intinya jangan sampai kami malah juga tidak dianggap," terangnya.

Sentra pakaian thrifting atau impor bekas di Pasar Metro Atom, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (27/10/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)Foto: Sentra pakaian thrifting atau impor bekas di Pasar Metro Atom, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (27/10/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)
Sentra pakaian thrifting atau impor bekas di Pasar Metro Atom, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (27/10/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)

Senada dengan Santi, Jenny juga mengaku sangat khawatir dengan kabar penindakan importir pakaian impor bekas karena dampaknya Ia tidak bisa berjualan lagi nantinya.

"Iya tahu saya, Pak Purbaya mau nindak para importir pakaian bekas kan? Kalau saya sangat khawatir, karena jualan pakaian ini sumber kehidupan saya, kalau pemerintah bisa jamin kami tidak kenapa-kenapa, ya saya dukung, masalahnya kan kalau kami sampai tidak bisa berjualan, ya gimana nasib kami," kata Jenny.

Ia pun kini dihadapi oleh permasalahan lain seperti tunggakan kredit usaha rakyat (KUR) untuk modal berjualan pakaian impor dan utang kepada importir balpres pakaian.

"Makanya kalau ini ditutup, karena alasan pajak, kalau dampaknya sampai ke kami tidak bisa berjualan, sangat berat sekali kami terimanya, apalagi kami yg punya tunggakan dan masih harus bayar sewa dan lain-lain," ujarnya.

Ia berharap pemerintah bisa terlebih dahulu turun tangan melihat kondisi sebenarnya, terutama para pedagang pakaian impor.

"Harapan kami, ya penjualan di sini diserahkan kepada pemerintah, kami bukan mau menolak, setuju-setuju saja kami, tapi perhatikan nasib kami, jangan nanti kami juga kena dampaknya," tegasnya.


(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Pakaian Bekas Impor Banjir di Pusat Perbelanjaan, Bos Mal Buka Suara

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|