Pusat Elektronik Kramat Jati Sepi-Pembeli Kabur, Ini Biang Keroknya

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Pedagang elektronik di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur sedih bukan main karena pembeli satu per satu meninggalkan mereka. Padahal dulu kawasan surga elektronik ini ramai dikunjungi.

Beberapa pedagang mengungkapkan dua penyebab pembeli kini makin berkurang, yakni banyak pembeli yang membeli elektronik di marketplace atau toko online. Selain itu, daya beli masyarakat yang lesu turut mempengaruhi penjualan elektronik.

Terkait toko online, alasan banyak pembeli hengkang dan beralih membeli online karena di online hanya membeli dari rumah dan harganya lebih murah.

"Memang sekarang sudah eranya belanja online, serba online, jadi engga perlu jauh-jauh ke sini cuma cari AC, kulkas, dan lain-lain, cukup di rumah, tinggal ketik-ketik, barang sampai di rumah," kata Muklis, salah satu pedagang elektronik di Kramat Jati yang ditemui CNBC Indonesia, Selasa (7/10/2025).

Meski begitu, menurutnya, ada beberapa kekurangan barang elektronik yang dijual online, mulai dari barang tidak sesuai dengan gambar yang tertera, adanya proses pencatatan atau kendala saat pengiriman, hingga saat pengembalian barang, prosedurnya cukup rumit.

"Tapi ada pembeli yang balik lagi ke sini karena kecewa pas beli di online, barangnya enggak sesuai apa yang ada di gambar, misalnya aja TV, ada orang yang ingin beli TV android, eh yang datang malah smart TV, ada juga yang ngeluh barang tidak sesuai, tapi pengembaliannya ribet harus sertakan video unboxing," jelasnya.

Toko-toko elektronik sepi dan hanya terjadi keramaian akibat lalu lalang kendaraan di depannya di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (7/10/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)Foto: Toko-toko elektronik sepi dan hanya terjadi keramaian akibat lalu lalang kendaraan di depannya di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (7/10/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)
Toko-toko elektronik sepi dan hanya terjadi keramaian akibat lalu lalang kendaraan di depannya di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (7/10/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)

Kini, selain warga sekitar, Ia mengharapkan pembeli dari rasa kekecewaan setelah membeli elektronik di online.

"Ya masih berharap ada orang yang masih mau membeli di sini, seperti orang-orang tadi, umumnya orang tua ya, sama paling orang-orang sekitar sini," ujarnya.

Sementara itu, Parmin, pedagang elektronik lainnya, mengaku toko elektronik online juga saat ini sedang lesu, karena daya beli masyarakat yang belum membaik.

"Sebenarnya kalau karena banyak yang sudah dijual online, engga juga ya, nyatanya ada juga yang online tapi yang beli sedikit, memang daya beli masyarakat yang masih jeblok," ungkapnya.

Namun, Ia berharap fenomena ini dapat berlalu, sehingga penjualan elektronik bisa kembali pulih.

"Orang-orang sekarang lebih milih memperbaiki elektronik yang ada, karena barang yang paling utama buat dibeli ya makanan, elektronik bisa ditahan dulu, sedangkan makan engga bisa ditahan-tahan," ucapnya.

Dari pengamatan CNBC Indonesia di lokasi, surga elektronik Kramat Jati jauh dari kata ramai. Di lokasi ini terdapat 55 kios yang menjual produk barang elektronik, dimana 3 sudah tutup. Jumlah pengunjung dan pembeli yang datang bahkan bisa dihitung dengan jari.


(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasar Asemka Sepi-Pembeli Menghilang, Pedagang Tunjuk Biang Keroknya

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|